REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan hewan di bumi hanya bisa melihat cahaya tanpa menggunakan kemampuan elektromagnetik yang dimilikinya. Namun sekarang, ternyata hewan tikus juga bisa melihat cahaya melalui sinyal inframerah sama seperti kelelawar, yang memang telah memiliki kemampuan tersebut secara alami.
Dalam sebuah studi Society for Neuroscience di AS yang diteliti oleh Duke University mengungkapkan bahwa mereka telah meneliti kemampuan tikus tersebut dengan memasangkan alat elektroda di kepala tikus. Penelitian ini dilakukan dengan cara memasukan salah satu ujung elektroda di luar kepala tikus. Elektroda ini akan menangkap cahaya inframerah dan mengirimkan informasi ke dalam korteks visual otak tikus.
Dua tahun lalu, peneliti yang sama juga telah sukses dilakukan dengan teknik serupa. Yakni, dengan menggunakan elektroda tunggal yang dicolokkan ke korteks somatosensori hewan yang kemudian dapat memproses perasaan tersebut melalui sentuhan.
Dalam percobaan itu, hewan memang bisa mendeteksi sinar inframerah, tetapi tidak sebagai sinyal visual. Para peneliti kemudian mengamati gerak-gerik tikus yang langsung menggosok kumisnya usai menanggapi pantulan cahaya, seolah-olah mereka memang merasakan kehadiran fisik makhluk hidup lain.
Akan tetapi dalam penelitian kali ini tim menggunakan empat elektroda terpisah di luar kepala tikus untuk mendeteksi cahaya inframerah yang datang dari sudut 360 derajat. Menariknya reaksi yang muncul dari hewan tersebut sangat signifikan dibanding penelitian yang lalu.
"Terus terang, ini adalah kejutan. Saya pikir hal ini justru membuat tikus merasa kebingungan," ujar salah seorang peneliti, Eric Thomson seperti yang dilansir Science Alert, Kamis (12/11).
Ke depannya para peneliti berharap penelitian ini dapat dipraktekan juga pada manusia, guna meneliti indra baru yang dimiliki seseorang terutama bagi mereka yang mengalami kebutaan.