REPUBLIKA.CO.ID, Dulu tidak mungkin menumbuhkan tanaman di luar angkasa. Tapi baru-baru ini zinnia oranye dapat mekar pertama kalinya di garvitasi nol tanpa tanah.
Tanaman berbunga yang dapat dikonsumsi ini ditanam di ruang sayur International Space Station pada bulan November lalu. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengumpulan informasi tentang tananam di luar angkasa.
Seblumnya, beberapa kali peneliti NASA mengalami kegagalan mencoba menanam selada dan gandum. Dan kedua tananaman itu tidak berhasil mekar sama sekali di ruangan dalam kapal.
Menurut Manajer Proyek Veggie Trent Smith, zinnia memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan tanaman sebelumnya.
"Bunga ini lebih sensitif terhadap parameter lingkungan dan karakteristik cahaya. Memiliki durasi pertumbuhan panjang antara 60 dan 80 hari. Dengan demikian, itu adalah tanaman yang lebih sulit untuk tumbuh, dan memungkinkan untuk bunga, bersama dengan durasi pertumbuhan lagi, membuat prekursor yang baik untuk tanaman tomat," ujar Smith dikutip dari Amusingplanet, Sabtu (30/1).
Bunga terbukti sulit tumbuh di luar angkasa. Menurut laporan astronot NASA Kjell Lindgren, hanya dalam periode dua minggu pertumbuhan, akan ditemukan kerusakan pada daun dan tanaman secara keseluruhan. Kerusakan tersebut dikaitkan dengan kelembaban yang tinggi, sedangkan aliran udara begitu rendah.
Setelah kesulitan tersebut, proyek tersebut akhirnya diganti oleh astronot lain bernama Scott Kelly. Dan sabtu lalu, dia mengirimkan Tweet gambar bunga zinnia mekar dengan indah dan sehat.
Misi menanam tumbuhan ini menjadi sangat penting, mengingat akan dimulainya misi Mars. Dalam misi Mars astronot akan mencoba menanam sayuran dan bunga di planet yang berwarna merah tersebut untuk memasok kebutuhan kru yang akan jauh dari bumi selama berbulan-bulan.
Dengan peristiwa tumbuhnya zinnia tersebut, membuka peluang lebih besar untuk mengeksplorasi tanaman lain berkembang di luar angkasa.
"Ini sebuah peristiwa tak terduga, selama proyek ini dijalankan telah benar-benar menawarkan kesempatan berlimpah untuk belajar baru dan pemahaman yang lebih baik dari salah satu komponen penting untuk perjalanan masa depan ke Mars," tulis NASA dalam blognya.
Diharapkan, pada tahapan berikutnya NASA menargetkan dapat menanam lebih banyak jenis tumbuhan, seperti kubis dan tomat.