REPUBLIKA.CO.ID, CANAVERAL - Pesawat tak berawak milik Badan Antariksa AS (NASA) bernama Roket Atlas V dipastikan sudah melesat ke angkasa dari Cape Canaveral, Florida menuju orbit pada ketinggian sekitar 400 km (low earth orbit) pada pukul 23.05 waktu setempat atau pukul 11.05 waktu Jakarta tadi.
"Dan lepas landas! Sebuah roket United Launch Alliance Atlas V lift off dari Space Launch Complex 41 di Cape Canaveral Air Force Station," seperti ditulis di halaman facebook resmi milik NASA, Rabu (23/3).
Tampak di halaman facebook tersebut sebuah foto peluncuran kapsul Orbital ATK Cygnus yang membawa hampir 8.000 pon makanan, peralatan dan penelitian ilmiah untuk NASA, termasuk berkualitas komersial 3-D printer yang diabadikan oleh United Launch Alliance.
Dalam peluncuran roket ini, NASA juga akan melakukan eksperimen dengan menyalakan api raksasa di luar angkasa, yang merupakan eksperimen terbarunya, bertujuan untuk mempersiapkan misi antariksa yang lebih aman di masa depan.
Tujuan dari eksperimen itu secara khusus adalah untuk mengukur besarnya kobaran api, seberapa cepat ia menyebar, panas yang dihasilkan, dan seberapa banyak gas yang dihasilkan dari pembakaran.
Rencananya api akan dikobarkan di dalam Cygnus, setelah kapsul itu melepas diri dari ISS. Api akan dipicu dari pusat kendali di Bumi. Hasil eksperimen yang dinamai Saffire-1 ini akan digunakan untuk mengukur kekuatan pesawat antariksa dan baju pelindung astronot terhadap kobaran api. Riset itu juga akan membantu NASA mengembangkan sistem pendeteksi dini api dan sistem pemadam kebakan di pesawat antariksa masa depan.
Selain itu, eksperimen tersebut akan digunakan untuk mengukur pengaruh gaya gravitasi yang sangat kecil dan minimnya jumlah oksigen terhadap besarnya kobaran api di antariksa. NASA berharap roket tersebut dapat kembali ke jalur orbit sesuai dengan misi Cygnus dalam waktu kurang dari tiga pekan.
baca juga: Mahkamah Agus AS Setujui Peninjauan Kembali Banding Samsung vs Apple