REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan asli Indonesia yang banyak mendiami daerah pesisir. Sayangnya, tidak banyak masyarakat mengetahui khasiat ikan ini, terutama dalam hal pengobatan, khususnya untuk penyakit diabetes. Di tangan dua peneliti dari Jurusan Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ikan gabus bisa diolah menjadi bahan yang bernilai tambah.
Dewi Hidayati, dan rekannya Sri Nurhalita meneliti potensi ikan gabus sebagai obat DM. Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit penyebab kematian tertinggi ke-6 di Indonesia. Kebanyakan penderitanya tidak sadar mengidap penyakit ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala-gejala yang timbul. Selain itu, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan juga terbilang mahal.
Berdasarkan penelitian berjudul Blueprint for Change, penderita diabetes di Indonesia tercatat mencapai 7,6 juta orang. Sebanyak 41 persen di antaranya tidak mengetahui kondisi kesehatannya dan 39 persen mendapatkan pengobatan. Sisanya, hanya 0,7 persen penderita diabetes yang mendapatkan pengobatan dengan tepat.
Dewi tertarik melakukan penelitian obat alternatif untuk mengobati penyakit diabetes tersebut dengan ikan gabus sebagai objeknya. Penelitian pun dilangsungkan dengan mengekstrak ikan gabus yang selanjutnya akan diuji pada hewan uji. Hasilnya, diketahui ekstrak ikan gabus dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki jaringan pankreas yang rusak. Kerusakan jaringan pankreas, kata dia dapat menyebabkan terjadinya hiperglikemik (kadar gula berlebih dalam darah).
Sebelumnya, hewan uji juga telah diberi senyawa aloksan ke dalam tubuhnya. Senyawa ini bertujuan untuk merusak jaringan pankreas pada hewan uji. Kerusakan inilah yang nantinya akan diuji dengan memasukkan ekstrak ikan gabus ke dalam tubuh hewan uji. Selama ini penyakit diabetes kerap dihubungkan dengan penyakit impotensi yang banyak menyerang pria dewasa. Berdasarkan hal tersebut pula, Dewi melakukan pengujian terhadap penyakit tersebut pada hewan uji.
“Kebanyakan penderita diabetes pria akan disertai dengan penyakit impotensi,” ujar Ketua Jurusan Biologi ITS ini.
Setelah itu, baik jaringan testis maupun pankreas hewan uji diamati. Tak lama kemudian terlihat ekstrak ikan gabus mampu meregenerasi jaringan pulau Langerhans pankreas yang sebelumnya rusak akibat pemberian senyawa aloksan. “Sebesar 69,78 persen jaringan pankreas dapat kembali normal,” jelasnya.
Dalam penelitian ini juga didapatkan hasil berupa penurunan Malondialdehyde (MDA) yang menunjukkan adanya stres oksidatif akibat adanya radikal bebas yang dikandung senyawa aloksan. Hal tersebut, menurutnya, menunjukan ekstrak ikan gabus dapat digunakan sebagai antioksidan efektif bagi penderita diabetes. Ke depan, Dewi berharap ekstrak ikan gabus yang telah ia teliti bersama tim dapat menjadi obat diabetes yang efektif, murah, dan mudah didapat oleh masyarakat.
baca juga: Garpu Listrik Ini Hasilkan Rasa Asin dan Asam