REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat bertenaga surya Solar Impulse 2, yang sedang dalam perjalanan bersejarah mengelilingi dunia, menyelesaikan putaran kesepuluh penerbangannya, mendarat di Arizona setelah terbang hampir 16 jam dari California pada Selasa (3/5).
Pesawat eksperimental kurus berkursi tunggal itu tiba Phoenix pukul 20.55 waktu setempat setelah menempuh jarak 1.113 kilometer selama total 15 jam dan 55 menit dari San Francisco melewati Gurun Mojave menurut laman proyek Solar Impulse.
Dengan pesawat biasa jarak itu bisa ditempuh dalam dua jam, tapi Solar Impulse 2 yang hanya mengandalkan energi dari surya membutuhkan waktu jauh lebih lama karena menerbanginya dengan kecepatan seperti mobil, membuat pilotnya sampai harus latihan meditasi dan hipnosis agar bisa tetap terjaga dalam waktu lama.
Salah satu pendiri proyek, Andre Borschberg, mengendarai pesawat itu di kokpitnya yang sangat kecil. "Saya berhasil mencapai Phoenix, penerbangan yang menakjubkan melewati Gurun Mojave," kata Borschberg di Twitter.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (4/5) dia dan rekan pilotnya Bertrand Piccard bergantian mengemudikan pesawat itu pada setiap segmen perjalanan yang diharapkan bisa menjadi penerbangan keliling dunia pesawat bertenaga surya pertama.
Sebelumnya Borschberg memiloti pesawat itu dalam penerbangan dari Jepang ke Hawaii melalui Pasifik bulan Juli tahun lalu, berada di udara selama hampir 118 jam.
Penerbangan itu memecahkan rekor terbang solo nonstop selama 76 jam yang dicetak tahun 2006 oleh petualang Amerika Steve Fossett dengan Virgin Atlantic Global Flyer serta mencetak rekor baru lama dan jarak terbang pesawat bertenaga surya.
Tim Swiss yang menerbangkan pesawat itu untuk menggalang dukungan bagi teknologi energi bersih berharap bisa mengakhiri perjalanan keliling dunianya di Abu Dhabi, tempat perjalanan dimulai pada Maret 2015.