REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Planet kecil Merkurius akan membuat 'kejutan' pada tanggal 9 Mei mendatang. Planet paling dekat ini untuk pertama kalinya akan muncul di wajah Matahari sejak 10 tahun terakhir.
Siluet hitam dari planet ini mmebutuhkan waktu skeitar 7,5 jam untuk menempuh orbit di piringan Matahari. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa transit Merkurius. 'Pertunjukan langit' ini akan berlangsung dari 07.12 ET hingga 14.42 ET.
Dilansir dari National Geographic, posisi terbaik untuk menyaksikan fenomena ini yakni di Pantai Timur Amerika Utara serta sebagian besar Amerika Selatan dan Eropa Barat. Di wilayah ini, perisriwa transit akan terlihat pada siang hari.
Bagi mereka yang berada d Pantai Barat Amerika, transit akan terjadi ketika matahari terbbit. Sementara, mereka yang berada di sebagian besar Afrika, Eropa Timur dan sebagian besar Asia, transit Merkurius bisa disaksikan saat jelang matahari terbenam. Sayangnya, orang-orang di Asia Timur, Asutralia dan Selandia Baru akan kehilangan kesempatan ini. Begitu pula orang-orang di Indonesia.
Pekan Depan akan Terjadi Fenomena Transit Merkurius, Apa Itu?
Titik hitam Merkurius hanya selebar 1/158 piringan matahari. Untuk melihat ini diperlukan alat bantu visual yang relatif tinggi. Transit Merkurius bukanlah fenomena yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Tapi jangan khawatir, jika Anda ingin menyaksikan transit Merkurius, Anda bisa menyaksikan melalui website observatorium Slooh.
Sebagai informasi, hanya ada dua planet dalam yakni Merkurius dan Venus yang dapat transit di Matahari yang bisa dilihat dari Bumi. Transit Merkuri dapat terjadi 13 hingga 14 kali dalam satu abad. Sementara, transit Venus terjadi rata-rata hanya satu kali dalam satu abad. Terakhir, transit Venus terjadi pada 2012 dan baru akan terjadi lagi pada 2117.