REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan meteor tahunan Perseid diperkirakan akan terjadi tahun ini pada akhir Juli dan puncaknya pada 11 atau 12 Agusus mendatang. Hujan meteor tahun ini diprediksi akan menghasilkan dua kali lipat jumlah meteor dibandingkan tahun-tahun biasanya. Hujan meteor tahun ini juga diprediksi akan menghasilkan semburan yang tidak biasa. Peristiwa ini langka, dan diprediksi hanya terjadi 10 tahun sekali.
Dilansir dari cbc.ca, hujan meteor Perseid terjadi setiap bulan Agustus karena Bumi melewati aliran debu dan puing yang ditinggalkan oleh komet Swift-Tuttle. Partikel-partikel atau meteorid itu menabrak atmosfer bumi dan terbakar menghasilkan garis-garis terang di langit yang dikenal sebagai bintang jatuh.
Peter Brows, profesor bidang fisika meteor di Western University di London mengatakan pada puncaknya, penduduk Bumi bisa menyaksikan meteor setiap 30 detik. Bumi akan melewati ekor komet selama beberapa hari. Tahun ini, hujan meteor Perseid paling pas dilihat dari langit Amerika bagian utara pada pagi hari. Meskipun meteror Perseid sangat kecil, perlu diwaspadai hujan meteor ini bisa menyebabkan kerusakan satelit.
baca juga: Rumus Ini Hitung Kemungkinan Trump Contek Pidato Michelle Obama