REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air liur rupanya mengandung obat penghilang rasa sakit enam kali lebih kuat dibandingkan morfin. Morfin sejauh ini dianggap sebagai obat penghilang rasa sakit terkuat, namun memiliki efek samping. Selain berpotensi mematikan, morfin juga bersifat adiktif. Itu sebabnya penggunaan morfin terbatas pada mereka yang sangat lemah.
Air liur sebagai penghilang rasa sakit lebih kuat dari morfin dan tidak bersifat adiktif sama sekali. Hal itu disebabkan karena air liur manusia mengandung zat opiorphin yang merupakan penghilang rasa sakit alami.
Opiorphin bekerja secara ajaib di sel-sel saraf tulang belakang. Dalam kondisi normal, bahan kimia yang disebut enkephalins dalam sistem saraf pusat tubuh manusia yang mengatur respons tubuh terhadap rasa sakit bisa hilang karena opiorphin.
Jika enkephalins hancur, maka rasa sakit hilang. Dilansir dari Unrealfacts, Selasa (20/9), para ilmuwan dari Pasteur Institute, Prancis menemukan fakta ini setelah mengisolasi kimia opiorphin dari air liur manusia yang disuntikkan ke tikus.
Mereka menyuntikkan satu miligram per satu kilogram (kg) berat badan tikus dengan opiorphin. Catherine Rougeot, salah satu peneliti mengatakan rasa sakit pada tikus ternyata bisa diinduksi.
"Air liur juga berfungsi sebagai molekul antidepresi," katanya.
Ilmuwan setelah itu mengukur efektivitas opiorphin sebagai obat penghilang rasa sakit yang hasilnya ternyata enam kali lebih kuat dari morfin. Tim peneliti berharap dapat menyintesis opiorphin dari air liur untuk obat penghilang rasa sakit pengganti morfin. Mereka menilai air liur adalah molekul relatif sederhana.