REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam beberapa jam ke depan, sempatkan diri Anda untuk menyaksikan fenomena indah di langit. Sekitar pukul 15.00 WIB, bulan akan berbentuk purnama. Namun, tak seperti biasanya. Ia akan lebih terang dan tampak lebih besar.
Fenomena ini disebut sebagai supermoon. Seperti dilansir The Independent, Senin (14/11), supermoon pada sore atau malam nanti merupakan yang terbesar sejak 68 tahun terakhir.
Supermoon terjadi karena bertemunya dua peristiwa astronomis dalam waktu bersamaan. Pertama, fase purnama bulan ketika sinar matahari menimpa permukaan bulan seutuhnya yang menghadap ke bumi. Kedua, lantaran bulan berada tepat di titik terdekatnya dengan bumi. Dengan kata lain, matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis.
Sebagai informasi, satelit alami itu mengitari bumi tiap 27 hari plus delapan jam. Bentuk lintasannya bukanlah lingkaran sempurna, melainkan oval.
Oleh karena itu, ada titik terjauh dan titik terdekat dari bumi. Bulan berposisi terdekat dengan bumi pada jarak 360 ribu kilometer. Adapun titik terjauhnya, yakni 405 ribu kilometer dari bumi.
Dalam beberapa jam lagi, bulan akan mencapai titik terdekatnya itu. Lantaran lebih dekat, maka penampakan bulan purnama kali ini akan lebih besar dari biasanya.
Supermoon dapat dilihat dengan mata telanjang. Kamera dengan resolusi yang prima akan bisa mengabadikan momentum langka ini.
Jangan sampai terlewat. Sebab, supermoon hanya akan muncul lagi kelak pada 25 November 2034. Selamat menunggu!