Kamis 01 Dec 2016 12:27 WIB

Ilmuwan Sulap Limbah Nuklir Jadi Baterai Super

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Nuklir
Nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para Ilumawan dari Universitas Bristol, Inggris menemukan metode pengelolaan limbah nuklir menjadi sumber energi. Mereka mampu mengubah limbah nuklir yang dapat digunakan sebagai baterai berbahan dasar berlian.

Dikutip dari Sciencealert, Rabu (30/11), mereka mengubah gas radioaktif menjadi berlian yang bisa digunakan sebagai baterai. Bahkan, berlian buatan ini mampu menyamakan tenaga listrik secara potensial, sekaligus sanggup menyediakan sumber daya energi hingga ribuan tahun ke depan. "Tidak ada bagian perubahan yang harus diubah, tidak perlu emisi, tidak perlu ada perawatan yang dibutuhkan," ujar Geologi Tom Scott dari Univeristas Bristol, Inggris.

Scott mengatakan, melalui materi radioaktif di dalam berlian, tim bisa mengubah masalah dari limbah nuklir menjadi baterai yang penuh daya dan bisa digunakan jangka panjang untuk sumber energi nuklir yang bersih. Selama ini, Tim Scott telah menunjukkan contoh baterai berlian menggunakan nikel isotop yang tidak stabil dari sumber radiasi atau nikel 63.

Nikel 63 mempunyai setengah masa hidup 100 tahun artinya para ilmuwan ini telah menemukan baterai berbasis nikel 63 bisa diisi sampai 100 tahun. Namun, para ilmuwan menyebut ada sumber energi lainnya yang lebih baik mereka kerjakan, dan cara ini salah satu solusi menyelesaikan imbah nuklir di Inggris.