REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru menduga sebuah planet di luar tata surya atau exoplanet yang dinamai HAT-P-7b kemungkinan memiliki awan-awan yang terbuat dari batu ruby dan safir.
Seperti dikutip VOA Indonesia dari jurnal Nature Astronomy pekan lalu, perkiraan ini didapati oleh para peneliti di University of Warwick di Inggris. Penemuan tersebut didapat setelah mengamati pola-pola udara di exoplanet yang berjarak 1.000 tahun cahaya tersebut.
Ini pertama kalinya pola-pola cuaca sebuah exoplanet gas raksasa telah diamati. Mereka juga mengatakan telah memantau awan-awan yang "memukau secara visual" yang kemungkinan terbuat dari korundum, mineral yang ditemukan pada batu ruby dan safir, saat awan-awan itu bergerak di sekitar planet tersebut.
Meski ada potensi kandungan batu-batu mulia, HAT-P-7b bukan tempat yang nyaman ditinggali. Planet ini diyakini berukuran 16 kali lebih besar daripada Bumi.
Planet ini juga diguncang "sistem-sistem cuaca ganas, badai-badai besar" dan suhu tinggi yang mencapai 2.500 derajat Celsius. Planet ini juga terkunci: satu sisi selalu menghadap bintang, sehingga satu sisi planet panas dan lainnya dingin.
HAT-P-7b pertama kali ditemukan tahun 2008. Planet ini 500 kali lebih masif daripada Bumi dan 40 persen lebih besar dari Yupiter. Bintangnya berukuran dua kali matahari kita.