REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuan telah lama tertarik dengan kecenderungan orang menggunakan salah satu tangan lebih sering dibanding lainnya. Penelitian terbaru membuktikan, bukan hanya otak yang memiliki wewenang untuk memutuskan penggunaan tangan tapi ternyata sumsum tulang belakang juga berperan penting.
Dilansir Science Alert, sebuah tim biopsikologis internasional di Ruhr University Bochum di Jerman menujukkan aktivitas genetik di sumsum tulang belakang sudah asimetris dalam rahim. Ini dapat dikaitkan dengan preferensi penggunaan baik tangan kanan atau kiri. "Hasil ini secara fundamental mengubah pemahaman kita tentang penyebab asimetri belahan otak," ujar para peneliti dalam jurnal eLife.
Penelitian ini menunjukkan kemungkinan menarik bahwa wewenang memulai sesuatu bsa saja ditentukan bahkan sebelum otak kita terlibat dalam mengendalikan gerakan. Hasil scan USG pada 1980an memberikan bukti bahwa menentukan kiri atau kanan sudah berkembang sejak janin di dalam rahim pada usia kehamilan minggu kedelapan dan mudah diteksi pada minggu ke 10.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pada pekan ke-13 kehamilan anak-anak di dalam rahim sudah menunjukkan kecenderungan menggunakan tangan mereka. Ini dilihat dari jari ibu jari mana yang lebih sering mereka isap, kanan atau kiri.
Selama ini ilmuan beranggapan gerakan lengan dan tangan diprakarsai korteks motor dalam otak. Namun dalam perkembangan embrio, korteks motor tak selalu terhubung dengan sumsum tulang belakang. Bahkan, indikasi awal preferensi tangan muncul, sumsum tulang belakang belum terkoneksi dengan otak.
Karenanya tim akhirnya memutuskan menyelidiki kemungkinan sesuatu terjadi secara independen di sumsum tulang belakang dapat mempengaruhi itu. Mereka kemudian memeriksa ekspresi gen di tulang belakang lima janin manusia usia antara pekan kedelapan dan ke 12 kehamilan.
Para peneliti mendeteksi perbedaan antara jumlah gen yang diekspresikan di sebelah kanan atau kiri sumsum tulang belakang di pekan kedelapan. Menariknya perbedaan ini terlihat di segmen dari sumsum tulang belakang yang mengontrol gerakan lengan dan kaki.
Tim juga melihat bahwa aktivitasgen asimetris dan menunjukkan faktor lingkungan juga mengendalikan apakah kegiatan sumsum tulang belakang lebih besar di sisi kiri atau kanan. Faktor lingkungan dapat mengontrol ekspresi gen melalui sesuatu yang dikenal sebagai epigenetik.
Studi menunjukkan melalui epigenetk ini faktor lingkungan dapat menyebabkan aktivitas gen lebih di satu sisi sumsum tulang belakang dibandingkan dengan yang lain. "Temuan kami menunjukkan mekanisme molekuler untuk regulasi epigenetik dalam susum tulang belakang merupakan titik awal wewenang," kata para peneliti.
Ini menjawab pertanyaan banyak ornag mengapa ada orang yang lebih aktif menggunakan tangan kanan dan ada yang kidal. Penelitian ini telah dipublikasikan di eLife.