REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika masih belajar di sekolah, kita diajari bahwa terdapat sembilan planet di Tata Surya. Urutan planet dari yang terdekat hingga terjauh dari matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Namun, semua berubah ketika Pluto tidak lagi dikategorikan sebagai planet. Meski 76 tahun sebelumnya ditemukan oleh astronom Clyde Tombaugh, pada 2006 Persatuan Astronomi Internasional (IAU) menunjukkan bukti bahwa Pluto tidak sesuai dengan sejumlah definisi resmi planet.
Dengan keputusan itu, tersisa delapan planet pada tata surya karena Pluto diubah status klasifikasinya menjadi planet katai. Namun, sekelompok ilmuwan yang dipimpin Kirby Runyon dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat, berpendapat bahwa Pluto harus dikembalikan pada daftar planet.
Tidak hanya itu, mereka juga menambahkan ada lebih dari 100 benda angkasa lain pada tata surya yang juga masuk kategori planet. Argumen tersebut dituangkan dalam lima studi terpisah yang bakal dipresentasikan pada Konferensi Sains Bulan dan Planet di Texas pekan depan.
Dalam tulisan mereka, para peneliti bersikeras bahwa faktor-faktor yang menentukan sebuah benda angkasa bisa disebut planet harus berhubungan semata-mata dengan objek itu sendiri dan bukan dari hal lain seperti lokasi. Mereka juga memperbandingkan definisi sejumlah benda angkasa, termasuk mengulasnya dari segi ukuran serta syarat-syarat lain.
Jika versi ilmiah tim tersebut diterima dan diadopsi secara luas, akan terjadi perubahan besar-besaran pada pengetahuan umum terkait astronomi. Yang jelas, planet di tata surya yang sekarang hanya delapan bisa bertambah sampai 110 planet, dilansir dari laman daring BGR.