Rabu 12 Apr 2017 17:55 WIB

Mengenal Asam Sulfat, Cairan Kimia yang Disiramkan kepada Novel

Rep: dea alvi soraya/ Red: Dwi Murdaningsih
Penyidik KPK Novel Baswedan usai keluar dari rumah sakit, Selasa (11/4).
Foto: AP
Penyidik KPK Novel Baswedan usai keluar dari rumah sakit, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengonfirmasi jenis cairan kimia yang disiramkan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan adalah larutan asam sulfat. Apa sih asam sulfat itu? Kepala lab UIchem departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia Agustino Zulys mengatakan asam sulfat merupakan cairan oksidator. Cairan ini jika mengenai kulit, maka membuat kulit terbakar secara langsung.

"Asam Sulfat itu bentuknya bening seperti air, tapi lebih kental," ujar dia, saat dihubungi, Rabu (12/4).

Agustino mengatakan asam sulfat sangat mudah diperoleh di toko kimia. Menurut dia, asam sulfat yang termasuk asam kuat ini memang lazim digunakan dalam industri pengolahan logam sehingga mudah didapatkan. Secara umum, asam sulfat biasa digunakan untuk aki, dan juga untuk melarutkan logam. Agus menggambarkan 'ganas'nya asam sulfat ini. Dia mengatakan asam sulfat bisa digunakan untuk logam-logam berat. Semua logam-logam ini bisa hancur oleh asam sulfat kecuali emas.

Dia menyesalkan kurangnya peraturan dan regulasi pembelian bahan kimia di Indonesia. Meskipun sudah diberlakukan regulasi bagi penjual, namun regulasi bagi pembeli masih nihil.

"Industri kecil seperti tukang solder dan pengolah logam membeli zat tersebut di toko kimia dengan mudah, karena memang zat ini sudah umum walaupun memang sangat berbahaya. Yang harus ditekankan itu pengaturan pembeliannya," ujar dia.

Agustino mengatakan asam sulfat membawa dampak yang membahayakan jika terpapar langsung. Bagian yang terkena secara langsung, kata Antonio, mampu membakar bagian luar yang terkena cairan. Ketika mengenai mata, kata dia, bukan tidak mungkin bisa menimbulkan efek kebutaan.

"Bahayanya asam sulfat itu bisa membakar bahkan membuat wajah tidak berwujud lagi dan merusak struktur wajah," kata dia.

Namun, menurut analisa Agustino, dia menduga cairan yang menjadi alat penyiraman penyelidik senior KPK, Novel Baswedan adalah asam klorida, bukan asam sulfat. Meskipun sama-sama asam kuat, asam klorida memiliki 'efek lebih ringan' dibandingkan asam sulfat. Agustino menjelaskan, asam klorida adalah cairan oksidator. Seperti halnya asam sulfat namun reaksi yang ditimbulkan asam klorida pada kulit tidak terlalu berbahaya, karena hanya menimbulkan reaksi membakar, gatal dan perih.

"Saya juga khawatir juga sama pak Novel, tapi saya kira cairan yang disiram ke pak Novel itu asam klorida," ujar Agustino.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement