REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON-- Sebuah studi telah menemukan 99 persen atlet profesional football Amerika memiliki penyakit yang berhubungan dengan cedera kepala. Laporan studi ini diterbitkan pada Selasa (25/7).
Journal of American Medical Association mempelajari 202 atlet yang meninggal karena cedera kepala. 111 dari mereka berasal dari pemain Liga Nasional Football (NFL). Semua kecuali satu mantan pemain NFL ditemukan memiliki ensefalopati traumatik kronis (CTE).
Direktur Pusat CTE Universitas Boston,Dr. Ann McKee yang memimpin penelitian ini memperingatkan agar tidak segera menarik kesimpulan. Ada prasangka seleksi yang luar biasa. Tidak ada pertanyaan bahwa ada masalah di football.
"Orang-orang yang bermain football berisiko terkena penyakit ini," kata McKee seperti yang dikutip dari BBC, Selasa (25/7).
Penyakit otak neurodegeratif CTE biasanya ditemukan pada orang-orang yang telah terkena pukulan berulang di kepala. Ini menyebabkan penumpukan protein. Hal itu disebut-sebut dapat menonaktifkan jalur neuro dan menyebabkan kehilangan memori, gangguan penilaian, kebingungan dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya.
Selain itu dalam sebuah pernyataan, NFL mengucapkan terima kasih atas penelitian tersebut dan sedang memahami CTE dengan baik.
"Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab sehubungan dengan penyebab, kejadian, dan prevalensi efek trauma kepala jangka panjang seperti CTE," kata NFL.
NFL kemudian berkomitmen untuk mendukung penelitian ilmiah tentang CTE dan kemajuan-kemajuan dalam pencegahan dan perawatan cedera kepala.
NFL pada 2016 mengakui untuk pertama kalinya bahwa ada hubungan antara CTE dengan football. Seorang hakim federal menyetujui gugatan class action yang diajukan terhadap NFL oleh ribuan pemain. Pemain menuduh mereka menderita kerusakan otakakibat gegar otak.