REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pesawat N219 karya anak bangsa menjalani uji coba terbang (flight test) perdana, Rabu (16/8). Direktur Utama PTDI Budi Santoso di Hanggar Fix Wings PTDI, Kota Bandung, Rabu (16/8) mengatakan pesawat ini mulai dirancang pada 2014 lalu.
Proyek ini menjadi bentuk kemajuan dan pembaharuan industri penerbangan di Indonesia. Menurutnya pesawat ini didesain pertama menggunakan teknologi digital. Tidak lagi menggunakan meja gambar manual seperti proyek sebelumnya pesawat N250. Teknisi yang dilibatkan pun banyak yang merupakan anak-anak muda sebagai bentuk regenerasi.
"Saya ingin membersihkan meja gambar yang dulu digunakan mendesain N250. Mulailah desain secara digital.
Memang agak susah tapi itu step yang harus kita lakukan. Jadi mulai dari desain 2015 memproduksi komponen-komponen," tutur Budi.
Ia mengaku bangga dan bersyukur first flight pesawat N219 bisa berjalan sukses. Meskipun dalam pengoperasiannya secara resmi dan komersial masih akan membutuhkan tes-tes selanjutnya.
"Pesawat ini bisa take off dan landing dengan sesuai yang kita rencanakan," ucapnya.
Purwarupa pesawat pertama N219 sudah melakukan serangkaian pengujian dimulai dari Wing static test, landing gear drop test functional test pertama medium speed taxidan. Pada tanggal 9 Agustus 2017, purwarupa pesawat N219 menjalani high taxi dan hopping yaitu pengujian berialan dengan kecepatan tinggi di landasan dan mengangkat roda depan, kemudian mendarat lagi.
Pengujian hopping merupakan pengujian yang diibaratkan pesawat seperti melompat dengan mengangkat roda depan, kemudian mendarat lagi. Pengujian ini untuk memastikan sistem avionik, sistem hidrolik dan sistem telah berfungsi dengan baik untuk mendukung pesawat bisa terbang.
Serangkaian tes, analisa, dan improvement ini tidak berhenti sampai first fight saja pesawat pertama N219 masih harus melalui tahap fatigue test fight test dan fight test certification yang 3000 cycle dan 300 Flight Hours untuk mendapatkan Type Certificate di tahun 2018.
Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan pengatur dalam hal ini yang berwenang d wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.
Diharapkan pada tahun 2019 nanti purwarupa pesawat pertama N219 sudah siap dan laik untuk memasuki pasar. Dengan prioritas memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang kompetitif.
Acara flight test purwarupa pesawat pertama N219 disaksikan oleh Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso, Direktur PTDI, Santoso beserta Direksi dan Dewan Komisaris PTDI.