REPUBLIKA.CO.ID, NASA mengirimkan pilot kembar indentik ke luar angkasa. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana antariksa dapat mengubah DNA saudara kembar identik tersebut.
Badan antariksa Amerika Serikat itu akhirnya mengirim Scott Kelly dan Mark Kelly ke luar angkasa. Mereka menghabiskan 340 hari di pesawat International Space Station (ISS). Hasilnya, selama berada di ruang angkasa telomer (topi pada ujung kromosom) milik Scott tumbuh lebih panjang dari milik Mark. Namun telomer tersebut kembali ke ukuran semula setelah kembali ke Bumi.
"Ini berbeda dengan yang kami kira karena biasanya memendeknya Telomer sejalan dengan bertambahnya usia," kata Ahli Biologi Radiasi dari Colorado State University, Susan Bailey seperti diwartakan Independent, Ahad (27/8).
Metilasi atau mekanisme kimia yang mengontrol ekspresi DNA dalam darah putih Scott juga mengalami penurunan. Hasil sebaliknya ditemukan dalam tubuh Mark dimana level Metilasi justru sedikit meningkat. Selain itu, keduanya juga terpapar bakteri usus yang berbeda yang membantu pencenaan. NASA mengatakan hal ini kemungkinan merupakan hasil dari berbagai makanan dan lingkungan mereka.
NASA mencari apa yang mereka sebut 'gen ruang angkasa' dengan mengurutkan RNA di sel darah putih kedua pilot tersebut. Peneliti menemukan lebih dari 200.000 molekul RNA yang dinyatakan berbeda antara mereka. Adalah normal bagi kembar untuk memiliki mutasi unik pada genom mereka, namun para NASA mencoba melihat lebih dekat untuk melihat apakah 'gen antariksa' bisa saja diaktifkan saat Scott berada di luar angkasa.