REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hewan apa yang dinobatkan sebagai pelari tercepat di dunia? Mayoritas dari Anda sudah pasti cheetah. Kucing besar ini bisa menempuh jarak dari titik A ke B dalam waktu super singkat. Kucing berotot yang habitat utamanya di Afrika ini bisa berlari dengan kecepatan 64 mil per jam (mph) atau setara 1,6 kilometer (km) per jam. Batas kecepatan maksimal mobil di jalan raya Amerika Serikat hanya 58 mph atau sekitar 93 km per jam.
Hitungan di atas adalah dalam kondisi ideal. Biasanya, cheetah berburu makanan di malam hari. Sesekali hewan ini harus berhenti melihat sekeliling dan mengintip mangsa, kemudian kembali berlari. Saat berburu, seekor cheetah bisa meraih kecepatan 33 mph atau 53 km per jam.
Dilansir dari Mental Floss, Selasa (13/9), hewan tercepat di dunia diasosiasikan membentuk gerakan maju linier atau horizontal di darat. Faktanya, ada juga hewan yang menggunakan kaki atau tungkai untuk menggerakkan diri vertikal. Elang misalnya, burung ini memanfaatkan gravitasi Bumi untuk turun mencengkeram mangsa dari atas. Elang terjun bebas bak penerjun memakai parasut dan bisa menggapai kecepatan 183 mph atau 284 km per jam. Cheetah bisa tetap berlari di atas air dengan kecepatan 68 mph atau 109 km per jam.
Seekor sailfish atau ikan layaran bisa berenang 200 meter hanya dalam waktu 10 detik. Michael Phelps, perenang Amerika Serikat peraih 23 medali emas di berbagai kejuaraan dunia membutuhkan waktu lebih dari satu menit untuk menempuh jarak sama.
Paus pembunuh bisa berenang 34 mph atau 54 km per jam. Ini terbilang sangat cepat mengingat volume tubuh dan besar badannya. Anjing greyhound bisa berlari dengan kecepatan 43 mph atau 69 km per jam saat berlari menanjak.
Pertanyaan siapa hewan tercepat di dunia sesungguhnya rumit. Orang cenderung memberikan prediket tersebut kepada hewan yang berlari maju atau linier, seperti mengikuti ajang balap. Cepat dalam kasus satwa liar seharusnya dipertimbangkan juga dengan kondisi alam bebas.