Rabu 27 Sep 2017 14:16 WIB

Alasan Ilmiah Teman Bisa Pengaruhi Mood

Rep: NOVITA INTAN/ Red: Winda Destiana Putri
Pertemanan pria (ilustrasi)
Foto: News
Pertemanan pria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Apakah Anda menangkap diri tersenyum tanpa alasan hari ini? Terima kasih teman Anda. Apakah kamu pulang ke rumah merasa kacau? Anda juga bisa berterima kasih kepada teman Anda untuk itu.

Bingung? Jangan. Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science mengungkapkan bahwa suasana hati Anda secara harfiah bisa berpengaruh terhadap mood.

Seperti dilansir dari laman, Reader's Digest, berkat penelitian sebelumnya, bukan rahasia sekarang bahwa teman bisa sangat berpengaruh bagi kita. Tapi sementara penelitian lain telah memeriksa persahabatan hanya pada satu titik waktu tertentu, ini mengukur fluktuasi mood selama periode satu tahun.

Dengan menggunakan survei terhadap 2.194 siswa SMP dan SMA, periset menggunakan model matematika untuk mengukur hubungan antara emosi individu dan emosi teman-teman mereka. Siswa yang teman-temannya melaporkan berada dalam suasana hati yang buruk juga cenderung merasa rendah, demikian temuan para peneliti.

Ditambah lagi, emosi mereka cenderung tidak membaik saat para peneliti memeriksa antara enam bulan sampai satu tahun kemudian. Di sisi lain, mereka yang dikelilingi oleh teman-teman bahagia lebih cenderung melaporkan dorongan suasana hati sepanjang waktu. Beberapa gejala depresi, termasuk ketidakberdayaan, kelelahan dan kehilangan minat, berperilaku sama di kalangan siswa. Ilmuwan menyebut fenomena ini 'penularan sosial'.

Jadi, apa masalahnya? Menurut penulis utama Robert Eyre, seorang mahasiswa doktoral di University of Warwick's Centre for Complexity Science, ini hanyalah sebuah 'respons empati normal yang kita semua kenal, dan sesuatu yang kita kenali oleh akal sehat'. Dengan kata lain, emosi cenderung menular satu sama lain.

Tentu saja, empati meminta kita merasakan sakit seorang teman saat mereka berada dalam kesedihan. Tapi sementara Anda harus mengawasi tanda-tanda Anda berada dalam persahabatan yang beracun, Anda tidak berada dalam bahaya untuk mengalami depresi diri Anda. 

Mengamati bagaimana suasana hati yang buruk berkembang di kelompok teman bahkan bisa menghasilkan kesimpulan penting tentang kesehatan kita. "Kabar baik dari pekerjaan kami adalah bahwa memperbaiki olahraga seperti mood, tidur nyenyak dan mengatasi stres dapat membantu teman Anda juga," kata Eyre.

Merasa terinspirasi untuk menjadi teman yang lebih baik? Inilah hal kecil yang bisa Anda lakukan, mulai hari ini.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement