Ahad 29 Oct 2017 14:54 WIB

Padi Ditanam di Sawah Air Asin, Produksinya 9,5 Ton

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agus Yulianto
Bibit tanaman padi (Ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Bibit tanaman padi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sejumlah ilmuwan asal Cina berhasil mengembangkan beberapa varietas tanaman padi yang bisa ditanam di air asin. Selama lebih dari satu dekade, para peneliti ini mencoba mencari varietas padi yang bisa ditanam di air asin. Namun, hasilnya hanya beberapa varietas saja yang bisa bertahan dan dapat dijual secara komersil.

Namun, dalam penelitian terakhir, sekitar 200 jenis varietas padi di tanam di kawasan desa pesisir di Cina Bagian Timur, Qingdao, Provinsi Shandong. Para ilmuwan tersebut ingin meneliti varietas padi yang paling bisa bertahan di kondisi air asin. Dalam melakukan ujicoba tersebut, para peneliti mencampur air laut dengan air tawar sebelum akhirnya dialirkan ke sawah.

Hasilnya, satu hektar sawah mampu memproduksi 9,5 ton padi. Padahal, prediksi pada ilmuwan tersebut hanya sekitar 4,5 ton per hektar. ''Hasil ujicoba ini benar-benar melebihi harapan dan prediksi kami,'' kata salah satu tim peneliti, Liu Shipping, yang merupakan profesor pertanian dari Universitas Yangzhou, seperti dikutip The Independent.

Cina memiliki sekitar satu juta kilometer persegi lahan, yang tidak bisa digunakan untuk menanam tanaman pangan. Hal ini karena tingkat keasinan yang cukup tinggi. Para peneliti pun berharap, padi jenis baru tersebut bisa ditanami di area tersebut. Tidak hanya itu, jika 10 lahan yang memiliki tingkat keasinan tinggi ini bisa ditanami, maka diperkirakan bisa memproduksi 50 juta ton.

Alhasi, Cina dapat meningkatkan produksi padinya hingga 20 persen. Selain itu, hasil pertanian ini bisa menyediakan makanan untuk 20 juta orang. Sejak 1970 silam, Pemerintah Cina memang terus mendorong para ilmuwan untuk bisa mengembangkan jenis padi yang bisa ditanam di air asin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement