Senin 13 Nov 2017 11:55 WIB

EPA Menyetujui Nyamuk 'Baik' untuk Lawan Zika

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Winda Destiana Putri
Nyamuk zika. Ilustrasi
Foto: Engadget
Nyamuk zika. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak lama lagi sebuah startup bernama MosquitoMate akan merilis nyamuk dengan jumlah besar di seluruh wilayah Amerika Serikat. Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) baru saja menyetujui penggunaan nyamuk buatan startup tersebut sebagai biopestisida melawan nyamuk lain yang membawa penyakit Zika, demam berdarah, dan penyakit lainnya di 20 negara bagian dan Washington DC.

Nyamuk milik MosquitoMate membawa bakteri yang disebut Wolbachia pipientis yang menginfeksi berbagai macam hewan invertebrata dalam jumlah besar. Dengan melepaskannya ke alam bebas, mereka dapat menyebarkan bakteri ke populasi liar Aedes albopictus atau nyamuk harimau Asia.

Perusahaan akan meningkatkan penanganan kerusakan mereka di laboratorium, memisahkan nyamuk jantan dengan betina, kemudian melepaskan yang jantan, yang tidak menggigit ke daerah target perawatan. Ketika nyamuk tersebut berpasangan dengan nyamuk betina liar, telurnya tidak akan bisa menetas. Hal ini disebabkan bakteri Wolbachia mencegah kromosom paternal terbentuk dengan sempurna.

Spesies liar tersebut hanya mampu bertahan hidup selama 30 hingga 40 hari di alam liar. Oleh karena itu salah satu cara untuk memusnahkan populasi tersebut adalah dengan mencegahnya bereproduksi.

MosquitoMate sendiri diizinkan melepaskan produk yang mereka sebut 'Zap males' di 20 negara bagian dan DC. Hal ini dikarenakan tempat tersebut mirip dengan suhu serta curah hujan yang dimiliki Kentucky, New York, dan California dimana merupakan tempat uji coba berlangsung.

Perusahaan berencana untuk menjual produk mereka ke hotel, perusahaan, dan pemilik rumah melalui langganan musim panas. Meskipun sangat disayangkan bahwa sebagian besar negara bagian tenggara tidak berada dalam daftar, MosquitoMate berharap dapat melepaskan spesies yang berbeda di seluruh A.S.

Awal tahun ini, perusahaan tersebut melepaskan 20.000 nyamuk Aedes aegypti yang membawa nyamuk Wolbachia di Florida Keys sebagai bagian percobaan. Fakta bahwa perusahaan tersebut mampu melakukan tes di wilayah Keys cukup menjanjikan akan reputasinya. Mengingat sebuah perusahaan Inggris bernama Oxitec gagal mendapatkan izin untuk melakukan uji coba di wilayah yang sama mengenai nyamuk yang telah dimodifikasi gennya.

Namun EPA masih harus menyetujui aplikasi dari MosquitoMate agar dapat menggunakan spesies tersebut sebagai biopestisida nasional yang mematikan bagi Zika, demam berdarah dan demam kuning yang mematikan, dilansir laman Sciencealert.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement