REPUBLIKA.CO.ID, Ada banyak mitos yang berkembang terkait cara mengatasi nyamuk. Salah satunya, jika Anda pernah mendengar, memakan makanan tertentu dapat mengurangi potensi digigit nyamuk. Mitos lainnya yang juga dipercaya dapat mengatasi nyamuk yaitu menggunakan lilin citronella.
Menurut presiden Asosiasi Pengendalian Nyamuk Amerika StanCope, ada beberapa mitos yang tidak terbukti kebenarannya secara ilmiah. Berikut rangkumannya dilansir dari Science Alert.
Mencegah gigitan nyamuk dengan makanan tertentu
Banyak yang mengatakan bahwa memakan bawang putih dan makanan dengan vitamin B tinggi dan membantu menurunkan potensi digigit nyamuk. Cope mengatakan tidak ada bukti ilmiah yag mendukung anggapan tersebut. Kenyataannya, potensi digigit nyamuk dipengaruhi faktor seberapa cepat metabolisme tubuh.
Mengatasi nyamuk dengan lilin citronella
Cope menyebutkan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa lilin citronella bermanfaat sebagai penolak nyamuk. Banyak produk penolak nyamuk yang mengandalkan asap untukmengusir nyamuk. Namun, proteksi dari asap ini akan hilang ketika tersapu angin.
Menanam tanaman anti nyamuk
Meletakkan tanaman anti nyamuk di sudut ruangan ternyata tidak terbukti dapat menghilangkan nyamuk. Alih-laih mengusir, tanaman dalam ruangan justru merupakan tempat yang nyaman bagi nyamuk untuk beristirahat. Tanaman anti nyamuk dapat bekerja efektif dengan cara dibakar.
Menggunakan alat perangkap nyamuk
Selain dari makanan dan tanaman, perangkap nyamuk dari alat elektronik juga sering dianggap efektif mengatasi nyamuk. Nyatanya, mayoritas yang terperangkap justru serangga selain nyamuk. Dalam sebuah penelitian bahkan menunjukkan tidak ada perbedaan jumlah nyamuk ketika memakai dengan tidak memakai alat perangkap.
Nyamuk hanya menggigit di dalam hari
Banyak orang beranggapan bahwa nyamuk hanya menggigit di malam hari. Untuk beberapa spesies nyamuk hal tersebut tidak berlaku. Contohnya saja spesies nyamuk macan Asia yang bisa menggigit hampir sepanjang hari.
Retno Wulandhari