REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih sering menggunakan perangkat teknologi, seperti tablet ataupun smartphone, ternyata dapat mempengaruhi proses anak dalam belajar menulis, terutama saat harus memegang pensil. Alhasil, anak-anak memerlukan waktu lebih lama saat harus belajar menulis.
Menurut Ahli Pediatric dari Heart of England foundation NHS Trust, Sally Payne, pada saat ini, anak-anak yang baru masuk sekolah dasar (SD) tidak memiliki ketangkasan dan kekuatan otot tangan untuk bisa memegang pensil. Padahal, ketangkasan dan kekuatan tangan ini diperlukan agar anak-anak bisa belajar menulis dengan baik. Kondisi ini, kata Sally, tidak terlepas dari kebiasaan menggunakan berbagai gawai oleh anak-anak.
Lebih memilih bermain menggunakan tablet atau iPad, ketimbang mewarnai buku gambar dengan pensil warna, dinilai dapat mengganggu perkembangan otot jari tangan anak. Sehingga, sang anak memerlukan waktu lebih lama dan bantuan untuk belajar menggenggam dan menggunakan pensil saat mulai masuk SD.
''Anak-anak yang baru pertama kali masuk akan diberikan pensil untuk menulis, tapi mereka rata-rata tidak bisa memegangnya dengan benar, karena tidak punya kemampuan atau skill mendasar gerakan menulis. Guna bisa menggerakkan pensil dan menggunakannya untuk menulis, orang memerlukan kendali yang kuat atas otot-otot jarinya. Karena itu, anak-anak saat ini memerlukan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan itu,'' kata Sally seperti dikutip The Guardian, Sabtu (3/3).
Kondisi ini pun dialami oleh salah satu orang tua asal London, Inggris, Laura. Ia mengaku, anaknya yang berusia enam tahun, Patrick, harus menjalani terapi okupasi selama enam bulan. Pasalnya, Patrick tidak bisa memegang pensil secara benar. Satu-satunya cara yang diketahui Patrick dalam menggunakan pensil adalah dengan menggenggamnya seperti tongkat.
Berdasarkan penelitian yang dimuat di Journal of Hand Therapy pada 2016, pemuda tahun 2016 memiliki genggaman tangan lebih lemah dibanding pada 1985. Dalam studi tersebut, tim peneliti melakukan uji coba terhadap sekitar 237 orang berusia 20 hingga 34 tahun. Hasilnya, pada 1985, rata-rata pemuda memiliki kekuatan genggaman tangan sekitar 121 pounds. Namun, angka ini menurun pada 2016, yang hanya berkisar pada angka 101 hingga 99 pounds.