REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Badan antariksa Cina mengatakan stasiun luar angkasa Tiangong-1 milik Cina kembali ke bumi pada Senin (2/4). Badan Antariksa Berawak Cina tidak menyebutkan kapan waktu satelit itu masuk ke atmosfer bumi.
Bahkan, Badan Antariksa itu menyatakan tidak ada yang tahu lokasi puing-puing dari pendaratan stasiun luar angkasa ini. Sejumlah ahli meyakini, stasiun luar angkasa itu terbakar selama perjalanan masuk ke bumi. Tidak mungkin bagi sebagian besar kapal untuk mencapai tanah.
Kementrian Sains dan ICT Korea Selatan mengatakan memprediksi Tiangong-1 masuk ke atmosfir bumi antara pukul 07.26 dan 15.26 pada Senin (22.26 GMT hingga 06.26 GMT).
The Tiangong-1 sepanjang 10,4 meter (atau 34,1 kaki) diluncurkan pada 2011 untuk melakukan percobaan docking dan orbit sebagai bagian dari program ruang angkasa Cina. Peluncurannya bertujuan menempatkan stasiun permanen di orbit pada 2023. Spacelab itu, awalnya akan dinonaktifkan pada 2013, tetapi misinya diperpanjang berulang kali.
Pemerintah Cina memprediksi stasiun luar angkasa itu kembali ke atmosfer bumi pada akhir 2017. Namun, proses itu tertunda, menyebabkan beberapa ahli beranggapan laboratorium luar angkasa tidak terkendali.