REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerhana bulan total kedua tahun 2018 akan terjadi pada 27 Juli. Gerhana bulan kali ini istimewa sebab astronom memperkirakan gerhana yang akan datang merupakan gerhana dengan durasi terlama di abad ke-21.
Dilansir dari HowStuffWork, Badan Antariksa AS (NASA) memproyeksikan gerhana pada 27 Juli akan berlangsung selama satu jam 43 menit. Pada saat itu, gerhana akan lebih panjang daripada gerhana bulan total lainnya dalam abad ini. Sebagai informasi, abad ke-21 akan mengalami tidak kurang dari 228 gerhana bulan secara keseluruhan.
Gerhana bulan bukanlah sesuatu yang bisa dilihat semua orang. Gerhana bulan mendatang akan terlihat di Eropa, Asia, Australia, Afrika dan sebagian Amerika Selatan.
Supermoon adalah penampakan bulan penuh dengan tingkat lebih terang dan besar dari biasanya karena posisi bulan dan bumi sangat dekat. Pada waktu yang sama, purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari biasanya.
Istilah bulan biru itu merujuk pada fenomena terjadinya gerhana dua kali dalam bulan yang sama yaitu pada Januari. Istilah blood moon itu merujuk pada penampakan bulan yang cenderung berwarna merah.