REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak kembar identik cenderung mirip secara fisik. Apakah kemiripan tersebut juga termasuk pada anatomi otak?
Menurut Profesor Lutz Jancke dari Zurich University kombinasi faktor genetik yang berbeda-beda ternyata membuat anak kembar identik sekali pun tidak memiliki anatomi otak sama. Sama seperti sidik jari yang unik setiap individu.
"Kombinasi pengaruh genetik dan nongenetik jelas memengaruhi tidak hanya fungsi otak, namun juga anatominya," kata Jancke, dilansir dari The Health Site, Jumat (10/8).
Musisi profesional, pegolf, atau pemain catur misalnya memiliki karakteristik tertentu di daerah otak yang mereka gunakan untuk keterampilan tertentu. Dalam kasus bayi kembar identik, kejadian dengan durasi lebih pendek sekalipun bisa meninggalkan jejak di otak.
Jancke mencontohkan saat lengan kanan bayi dalam rahim tetap dalam posisi sama selama dua pekan, ketebalan korteks otak di area yang bertanggung jawab mengendalikan dan pergerakan menjadi berkurang. "Kami menduga pengalaman-pengalaman seperti ini memengaruhi interaksi dan susunan genetik selama bertahun-tahun," katanya.
Tim peneliti memeriksa lebih dari 200 otak dari orang tua sehat menggunakan pencitraan resonansi magnetik sebanyak tiga kali selama dua tahun. Lebih dari 450 fitur anatomi otak dinilai, termasuk volume total otak, ketebalan korteks, dan volume materi abu-abu dan putih di dalamnya.
Akurasinya lebih dari 90 persen. Jancke menyebut penelitian ini memastikan struktur otak manusia sangat
individual, sekali pun mereka kembar identik.