REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Tulang-tulang spesies dinosaurus pemakan tumbuhan yang baru telah ditemukan. Penemuan baru ini telah digali di Brasil.
Tiga kerangka yang terawat sangat baik ditemukan dan memberi pengetahuan pada salah satu dinosaurus berleher panjang yang hidup lebih dari 225 juta tahun yang lalu. Spesies baru ini, yang hidup sebelum dinosaurus raksasa muncul, memiliki berat sekitar 102 Kg, panjang 3,6 meter, dan tinggi 1,5 meter.
Para ahli mengatakan, penemuan ini luar biasa karena menunjukkan dinosaurus adalah makhluk sosial pada tahap awal evolusi. Mereka memilih hidup berkelompok daripada sendirian.
"Ada tiga kerangka artikulasi dalam lima ton batu. Ini unik. Ini menunjukkan hewan-hewan ini mungkin mati bersama karena mereka berbagi derajat disartikulasi yang sama. Jadi, jika mereka mati bersama dinosaurus ini mungkin hidup bersama," kata ahli biologi Rodrigo Muller dari Universitas Federal Santa Maria, Brasil, dikutip dari Independent, Rabu (21/11).
Penemuan spesies baru ini dinamakan Macrocollum itaquii. Jenis ini adalah sepupu jauh dari sauropoda, hewan berleher panjang yang kemudian berjalan dengan empat kaki, seperti brontosaurus yang tumbuh menjadi hewan darat terbesar yang berjalan di bumi.
"Ini memberi kita gambaran menakjubkan tentang bagaimana hewan-hewan ini hidup, yang belum pernah dilakukan sebelumnya," ujar Muller.
Macrocollum merupakan bahasa Latin untuk leher panjang. Penemuan ini dapat membantu paleontolog menemukan bagaimana sauropoda tumbuh begitu besar. Seperti sauropoda, spesies baru itu juga pemakan tanaman, namun berjalan dengan dua kaki.
"Morfologi giginya menunjukkan dinosaurus ini herbivora," ujar Muller.
Vegetasi yang dominan pada saat itu adalah pakis dan gymnospermae, tanaman tanpa bunga yang menghasilkan kerucut dan biji. Tanaman itu menjadi makanan pokok yang dikonsumsi oleh jenis yang baru ditemukan itu. Laporan Royal Society melalui Biology Letters menyatakan leher panjangnya akan membantu mengakses lebih banyak makanan.
"Memang, leher panjang hadir dalam dinosaurus baru mungkin juga telah memberikan keunggulan kompetitif untuk mengumpulkan sumber daya makanan. Ini akan memungkinkan anggota kelompok mencapai vegetasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan vertebrata awal lainnya," ujar Muller.