Jumat 21 Dec 2018 18:16 WIB

Bunga Tertua di Dunia Hidup 174 Juta Tahun Lalu

Bunga itu memiliki kelopak berbentuk sendok.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Fosil bunga purba, termasuk ovarium (tengah bawah), kelopak (di dua sisi), dan bagian atas berbentuk pohon.
Foto: live science
Fosil bunga purba, termasuk ovarium (tengah bawah), kelopak (di dua sisi), dan bagian atas berbentuk pohon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru menggambarkan fosil bunga tertua bernama Nanjinganthus dendrostyla hidup lebih dari 174 juta tahun yang lalu. Sampai saat ini, bukti tertua yang diterima secara luas dari tanaman berbunga, juga dikenal sebagai angiosperm dengan periode Cretaceous, sekitar 130 juta tahun yang lalu.

"Para peneliti tidak yakin di mana dan bagaimana bunga muncul, karena tampaknya banyak bunga muncul di Cretaceous entah dari mana," kata pemimpin studi Qiang Fu, seorang profesor peneliti di Institut Geologi dan Paleontologi Nanjing di Cina, dalam pernyataan, dilansir di Live Science, Jumat (21/12).

"Mempelajari fosil bunga, terutama yang berasal dari periode geologis sebelumnya, adalah satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini," kata dia.

Untuk menggambarkan bunga purba itu, Fu dan rekan-rekannya memeriksa 264 spesimen dari 198 bunga individu yang diawetkan di lempengan batu. Lembaran ini berasal dari South Xiangshan Formation, daerah berbatu di wilayah Nanjing Cina yang berisi fosil dari periode Jurasik awal.

photo

Para peneliti menemukan banyak spesimen fosil bunga, yang kemudian mereka analisis dengan mikroskop bertenaga tinggi. Bunga itu memiliki kelopak berbentuk sendok dan gaya berotot yang keluar dari pusatnya.

Salah satu fitur kunci dari angiosperma datang dalam ovulasi "angio-ovuly" atau sepenuhnya tertutup prekursor biji, yang muncul sebelum penyerbukan terjadi. Nanjinganthus dendrostyla yang baru ditemukan memiliki wadah seperti cangkir, dan atap ovarium yang menyatu untuk menutup ovula dan biji. Struktur ini menegaskan tanaman yang baru ditemukan adalah angiosperm.

Beberapa peneliti dalam studi ini juga mengambil bagian dalam studi 2015 tentang bunga berusia 160 juta tahun. Namun, spesimen yang dijuluki Euanthus panii itu kontroversial karena ditemukan oleh seorang kolektor fosil amatir di Cina dan usianya tidak pasti.

Peneliti berharap Nanjinganthus dendrostyla akan menjelaskan pohon keluarga awal bunga. Para ilmuwan masih mencoba mencari tahu apakah Nanjinganthus dendrostyla monofiletik, yang berarti itu bagian dari kelompok angiosperma awal yang memunculkan spesies bunga di kemudian hari atau polyfiletik yang berarti itu adalah jalan buntu evolusioner yang tidak ada hubungannya dengan bunga yang tumbuh setelah itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement