Jumat 11 Jan 2019 18:21 WIB

Mencari Manfaat dari Perangkat Pemantau Aktivitas

Perangkat atau aplikasi kebugaran membantu orang untuk termotivasi olahraga

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Jam tangan pintar (ilutrasi)
Foto: VOA
Jam tangan pintar (ilutrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perangkat kebugaran menjadi alat yang semakin disenangi untuk membantu pemantauan aktivitas bergerak sehari-hari. Namun, apakah benar perangkat tersebut bisa membantu dalam menjaga tubuh dan membuat aktif?

Dokter kedokteran keluarga Irfan M Asif, MD mengatakan, perangkat atau aplikasi kebugaran pintar bermanfaat untuk membantu orang yang menggunakannya agar termotivasi. Sehingga, bagi orang-orang yang tidak ingin melakukan perubahan dalam pola beraktivitas, maka itu menjadi sia-sia.

“Anda harus memasukkan hal-hal seperti nutrisi, olahraga, dan perubahan perilaku untuk menurunkan berat badan. Perangkat ini dapat membantu, namun, Anda harus berada dalam pola pikir yang benar untuk melakukan beberapa hal," ujar tenaga ahli bersertifikat dalam bidang olahraga di Department of Family and Community Medicine, University of Alabama at Birmingham.

Ada lima langkah perubahan perilaku yang biasanya diikuti sebelum menurunkan berat badan. Menurut Asif, yang pertama adalah pra-kontemplasi, diikuti oleh kontemplasi, persiapan, tindakan, dan pemeliharaan. Orang yang akan mendapat manfaat paling banyak dari perangkat kebugaran pintar atau aplikasi harus setidaknya berada dalam fase kontemplasi atau persiapan.

"Anda harus berada dalam kerangka pikiran untuk ingin melakukan perubahan. Mereka yang mempertimbangkan untuk membeli perangkat atau mengunduh aplikasi mungkin termotivasi untuk memasukkan gerakan ke dalam rutinitas sehari-hari mereka, yang nantinya akan membawa ke dalam tindakan dan mudah-mudahan kemudian pemeliharaan untuk mempertahankan kebiasaan sehat sepanjang hidup mereka," kata Asif.

Di sisi lain, kata Asif, perangkat pelacak kebugaran tidak akan bermanfaat bagi orang yang tidak paham teknologi. Manfaat yang ditawarkan dari teknologi pun akan sia-sia untuk orang yang tidak memiliki keinginan untuk melakukan perubahan pada gaya hidup mereka.

Selain itu, fokus pada angka yng tertera pada perangkat pun tidak akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Sebab, menurut Asif, kalori dilacak melalui formula yang terlihat pada usia, tinggi, jenis kelamin, dan berat badan.

"Sebagian besar program tidak memperhitungkan tingkat kebugaran seseorang, jadi orang yang bugar seperti atlet profesional dapat membakar lebih banyak kalori daripada seseorang yang memiliki tinggi dan berat badan yang sama, namun, tidak pada kebugaran yang sama dengan atlet," ujar Asif.

Kalau tujuan utama untuk mendapatkan jumlah kalori yang tepat, hal terbaik yang perlu dilakukan dengan menghubungkan jam kebugaran dengan buku harian makanan. Hal itu berguna untuk melacak apa yang dimakan sehingga jumlah asupan kalori akan terlacak.

Masalah lain yang sering muncul pula dari penggunaan perangkat pemantau ini merupakan target. Target umum yang sering diberikan adalah 10 ribu langkah untuk diselesaikan per hari.

Target 10 ribu langkah ini, ditujukan untuk mencapai target penghilangan kalori 0,5 kg per pekan. Asif mengatakan,  0,5 kg adalah 3.500 kalori, dan untuk mencapai itu makan perlu membakar 500 kalori paling sedikit per hari

“Jika Anda berjalan atau berlari satu mil, itu sekitar 100 kalori, jadi 5 mil adalah 500 kalori. Satu mil adalah sekitar 2.000 langkah. Program yang menggunakan 10.000 langkah pada dasarnya berusaha membuat Anda mencapai 5 mil sehari atau membakar 500 kalori per hari," kata Asif.

Menurut Asif, perlu ada dukungan sosial untuk mencapai itu semua. Ini pun berlaku sebagai salah satu cara perangkat pintar dan aplikasi bisa menguntungkan pengguna.

“Manusia pada dasarnya bersifat sosial, jadi jika Anda termotivasi untuk berolahraga bersama orang lain, baik dalam ruang virtual atau dalam kehidupan nyata, aplikasi dan perangkat dapat membantu memotivasi Anda,” ujar Asif. 

Meskipun persaingan dapat menjadi motivator bagi seseorang, penting juga untuk mengukur kemampuan diri sendiri. Jangan pernah membandingkan kemampuan pribadi dengan orang lain, sebab, setiap orang itu berbeda kondisi tubuhnya.

“Tetapkan tujuan untuk diri Anda sendiri, dan jika itu membantu Anda, gunakan aplikasi atau perangkat untuk melacak kemajuan Anda. Banyak yang melihat kesuksesan dengan tujuan penurunan berat badan atau kebugaran akan terus termotivasi dan mempertahankan gaya hidup sehat," kata Asif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement