REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru mengatakan lebah madu dapat belajar aritmatika dasar. Jika lebah saja bisa melakukannya, Anda juga bisa.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pekan ini di Science Advances, para ilmuwan di RMIT University di Melbourne, Australia, telah menunjukkan lebah madu dapat menyelesaikan operasi matematika penjumlahan dan pengurangan jika dilatih melakukannya. Penemuan ini membantu para ilmuwan memahami hubungan antara ukuran otak dan kekuatan otak.
Dilansir di CNN, Lebah madu dan manusia dipisahkan oleh evolusi lebih dari 400 juta tahun. Penulis penelitian mengatakan temuan mereka menunjukkan pemahaman yang maju tentang angka, mungkin lebih mudah diakses oleh hewan bukan manusia daripada yang diduga sebelumnya.
Banyak hewan memahami angka pada tingkat dasar untuk tugas-tugas penting. Tetapi sampai sekarang, hanya beberapa hewan yang telah menunjukkan kemampuan untuk menambah dan mengurangi angka. Lebah madu masuk dalam daftar pendek yang mencakup simpanse, kakatua abu-abu Afrika, dan laba-laba. Pengungkapan otak kecil lebah madu dapat memahami operasi matematika dasar berdampak pada pengembangan kecerdasan buatan.
"Ini bisa memberi kita wawasan tentang bagaimana membangun lebih banyak komputer sederhana yang masih dapat diproses pada tingkat yang lebih tinggi, mungkin membuat komputer lebih hemat energi," kata penulis utama studi tersebut, Scarlett R Howard.
Melatih lebah mengerjakan tugas Anda tidak akan menjadi pilihan, tetapi inilah cara para ilmuwan membantu mereka belajar. Dalam studi ini, 14 lebah madu terbang bebas diajarkan untuk mengenali warna sebagai representasi simbolik untuk penjumlahan dan pengurangan di mana biru adalah penjumlahan dan kuning adalah pengurangan.
Lebah memasuki labirin berbentuk Y. Di pintu masuk labirin, mereka melihat set sampel yang berisi sejumlah bentuk biru atau kuning. Selanjutnya, mereka terbang melalui celah dan memilih di antara dua opsi yang memungkinkan. Jika elemen yang pertama kali mereka lihat berwarna biru, lebah harus terbang ke ruang keputusan yang memiliki satu lebih dari sampel yang pertama kali mereka lihat (penambahan). Jika warnanya kuning, lebah harus memilih opsi yang mengandung satu bentuk lebih sedikit daripada sampel (pengurangan).
Dalam 100 percobaan, lebah diberi hadiah setetes air gula untuk pilihan yang benar dan dihukum atas pilihan yang salah dengan setetes larutan kina.
Setelah pelatihan muncul kebenaran dalam fase pengujian. Selama tes yang tidak mengandung hadiah atau hukuman, lebah datang dengan jawaban yang benar 63-72 persen dan itu bukan peluang acak.
Dalam penelitian ini, lebah diuji pada kisaran angka satu hingga lima karena kemampuan mereka untuk menambah dan mengurangi. Howard mencatat akan berguna untuk memeriksa bagaimana lebah akan bekerja pada jumlah yang lebih besar, seperti dua ditambah tiga, atau bergerak untuk menguji operasi yang lebih kompleks.
Mengapa lebah madu perlu tahu matematika?
Penambahan dan pengurangan mungkin tidak berguna untuk kehidupan sehari-hari lebah madu, tetapi keterampilan kognitif yang diperlukan untuk melakukan matematika kemungkinan menguntungkan. Penulis penelitian mengatakan menghubungkan ciri visual dengan hadiah, seperti tes matematika yang dilewati lebah, kemungkinan akan membantu mereka dalam mencari makan petualangan.
Sebagai contoh, ini akan membantu dalam mengingat ciri-ciri bunga mana yang dapat menyediakan sumber daya penting dan bunga mana yang tidak, seperti dari warna, bentuk atau ukuran. Studi sebelumnya telah menunjukkan lebah mampu melakukan tugas yang kompleks.
Sebuah studi 2016 menemukan lebah dapat belajar dan meneruskan keterampilan kepada lebah lain. Howard mengatakan dia berharap melalui hasil penelitian ini, orang akan mengerti kalau serangga itu cerdas dan dapat melakukan hal-hal yang menuntut secara kognitif.