REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat (AS) atau NASA untuk pertama kalinya menangkap gambar bulan Mars, Phobos, saat fase purnama atau penuh. Kantor berita Xinhua melaporkan, dalam beberapa gambar terlihat ada tiga titik yang berwarna seperti pelangi dan disebut menyerupai permen.
Gambar Phobos, bulan yang paling besar dari planet Mars, didapat setelah pengamatan yang dilakukan NASA sejak September 2017. Dengan penemuan ini, para ilmuwan dapat terbantu memahami material apa yang terdapat di dalam Phobos.
Warna-warna tersebut terdeteksi dengan menggunakan kamera inframerah para astronaut pengorbit NASA. Ini menunjukkan kisaran suhu yang ada di dalamnya.
Pengorbit NASA untuk misi Mars yang dikenal dengana nama Odyssey telah menjalankan tugasnya dalam waktu lama. Odyssey dilengkapi dengan kamera pendeteksi panas yang dapat mendeteksi perubahan suhu di permukaan, seperti Phobos yang mengelilingi Mars setiap tujuh jam.
"Gambar baru ini adalah semacam bullseye, terpanas di tengah dan secara bertahap suhu yang lebih dingin bergerak keluar," kata Jeffrey Plaut, ilmuwan dari misi Odyssey di NASA, dilansir Bernama, Senin (13/5).
Dengan didapatkannya tampilan bulan purnama ini, maka ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut mengenai komposisi material di dalam Phobos. Data-data mengenai bagaimana besi dan nikel dicampur dengan jenis mineral lain dapat membantu menentukan apakah Phobos adalah asteroid yang ditangkap atau tumpukan fragmen Mars. Menurut para peneliti, Phobos mungkin dihasilkan dari tumpukan fragmen Mars yang meledak ke ruang angkasa atas suatu sebab di masa lalu.
Komunitas luar angkasa sedang mendiskusikan kemungkinan penjelajahan manusia terhadap Phobos di masa depan. Mereka juga mengindentifikasi bahaya pendaratan dan memahami lingkungan ruang dapat membantu misi tersebut.