REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebanyak 10 bom yang masih aktif ditemukan di situs arkeologi Pompeii, Italia. Media Italia melaporkan, bom-bom tersebut dijatuhkan oleh sekutu selama perang dunia kedua.
Pada Agustus 1943, pasukan udara sekutu menjatuhkan 165 bom di Pompeii dalam sembilan serangan udara yang berbeda. Surat kabar Italia, Il Fatto Quotidiano melaporkan, sekitar enam bom ditemukan dan dinonaktifkan.
"Bom-bom lainnya berakhir di area situs yang belum digali. Banyak dari mereka yang dijinakkan atau sudah meledak. Tapi setidaknya 10 dari bahan peledak itu masih ada," tulis surat kabar tersebut, Senin (8/7).
Untuk pertama kalinya, Il Fatto Quotidiano menerbitkan dokumen eksklusif dari Arsip Foto Udara Nasional, termasuk peta pengeboman serta melaporkan wawancara dengan sejumlah arkeolog dan pakar. Arkeolog dari Suor Orsola Benincasa University of Naples, Antonio De Simone mengatakan, pada 1986 dirinya menemukan bom di Pompeii selama beberapa penggalian.
“Kami berada di sana dengan pahat dan sekop kami, perlahan-lahan mengangkat segenggam tanah sekaligus, dan tiba-tiba kami menemukan bom, di bawah kaki kami. Mereka ada dua. Satu sudah meledak dan menjadi beberapa bagian. Yang lain, sayangnya, tidak. Itu benar-benar utuh," kata De Simone.
Museum Arkeologi Pompeii menyatakan, penemuan bom tersebut tidak membahayakan pengunjung. Situs arkeolog Pompeii terus menyusun proyek reklamasi yang dilakukan oleh militer. Menurut statistik dari Kementerian Pertahanan Italia, ribuan bom perang dunia kedua dijinakkan setiap tahun.
Reruntuhan Pompeii dekat Naples ditemukan pada abad ke-16, dengan penggalian pertama dimulai pada 1748. Pompeii telah menjadi salah satu situs arkeologi yang paling banyak dikunjungi di dunia.