Selasa 09 Jul 2019 05:37 WIB

Patung Raja Tutankhamun Terjual Seharga 6 Juta Dolar

Lelang patung menuai protes dari Kementerian Barang Antik Mesir.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Dwi Murdaningsih
Tutankhamun
Foto: live science
Tutankhamun

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Patung Raja Tutankhamun yang asal usulnya belum jelas terjual seharga sekitar 6 juta dolar dalam pelelangan di Christie's, London, Inggris pada 4 Juli. Lelang tersebut menuai protes dari Kementerian Barang Antik Mesir.

Terlepas dari bukti yang tidak jelas, pertikaian diplomatik dan ancaman tindakan pengadilan, sebuah patung yang menggambarkan kepala Firaun Tutankhamun dijual seharga 5.971.285 dolar atau 4.746.250 pound. Pembeli dan penjual patung Raja Tutankhamun memakai identitas anonim.

Baca Juga

"Pembeli memilih untuk tetap anonim pada kesempatan ini," kata juru bicara Christie's kepada Live Science.

Sementara, mantan Menteri Barang Antik Mesir, Zahi Hawass mengatakan bahwa transaksi jual beli patung tersebut menjadi hari kelam dalam sejarah arkeologi. Christie's tidak memiliki bukti bahwa patung Raja Tutankhamun yang terbuat dari kuarsit sejenis batu itu meninggalkan Mesir secara legal.

Kementerian Barang Antik Mesir juga meyakini bahwa patung Raja Tutankhamun dijarah dari Kuil Karnak sekitar tahun 1970. Sementara Christie's membantah pernyataan Kementrian Barang Antik Mesir.

Menurutnya, patung tersebut dimiliki oleh Pangeran Wilhelm von Thurn und Taxis (1919-2004) pada sekitar tahun 1960-an atau awal 1970-an.

Berdasarkan hasil investigasi Live Science, putra Wilhelm dan keponakannya menyangkal pernah memiliki patung tersebut. Dokumen yang ditemukan oleh Live Science juga menunjukkan Wilhelm tidak pernah memiliki patung Raja Tutankhamun.

Kedutaan Mesir untuk Inggris telah mengajukan keberatan tentang penjualan patung tersebut. Mesir juga akan pergi ke pengadilan dan mengajukan keluhan resmi kepada UNESCO tentang penjualan patung tersebut.

Hawass menyampaikan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membuat patung Raja Tutankhamun dipulangkan ke Mesir. Apabila Christie's melanjutkan proses lelang tersebut, itu menunjukkan bahwa rumah lelang tidak memiliki etika.

"Kami menyadari bahwa benda-benda bersejarah dapat meningkatkan diskusi yang rumit tentang masa lalu, namun peran kami hari ini adalah bekerja untuk terus menyediakan pasar transparan dan sah yang menjunjung tinggi standar tertinggi untuk transfer objek," kata Christie's merilis pernyataannya.

Hawass mengingatkan, Christie's menjual patung Raja Tutankhamun kepada orang kaya. Kemungkinan orang kaya tersebut akan meletakkan patungnya di sudut rumah mereka. Tapi jika patung itu dikembalikan ke Mesir, patung Raja Tutankhamun akan dipajang untuk dilihat oleh seluruh dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement