Jumat 06 Sep 2019 11:22 WIB

Tekan Populasi Aedes Aegypti, Batan Mandulkan Nyamuk Jantan

Memanfaatkan teknologi radiasi, Batan mandulkan nyamuk jantan.

Nyamuk Aedes aegypti.
Foto: Reuters/ Paulo Whitaker
Nyamuk Aedes aegypti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menawarkan pemanfaatan teknologi radiasi untuk memandulkan nyamuk guna menekan populasi Aedes aegypti, nyamuk pembawa virus dengue. Teknologi tersebut diadopsi dalam upaya mencegah dan mengurangi kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Pemahaman umum masyarakat bahwa radiasi menyebabkan kemandulan. Itu yang kami manfaatkan. Radiasi bikin mandul dan itu kami pakai ke serangga," kata Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Batan Totti Tjiptosumirat kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Dalam hal ini, proses sterilisasi menggunakan radiasi diterapkan pada nyamuk jantan. Dengan begitu, ketika nyamuk jantan kawin dengan ratu nyamuk maka telur yang dihasilkan tidak akan bisa menetas.

"Kami memelihara, memperbanyak serangga-serangga pejantan mandul di mana dia akan mengawini ratu nyamuk, tetapi setelah kawin, si jantan mati, si ratu bertelur kemudian mati, telurnya tidak akan menetas, populasi akan turun karena tidak ada yang menetas," ujar Totti.

Ia menjelaskan, teknologi itu aman karena tidak menggunakan bahan kimia seperti pemberantasan nyamuk menggunakan insektisida. Batan akan melepaskan nyamuk-nyamuk yang sudah dimandulkan ke alam bebas.

Nyamuk-nyamuk jantan mandul itu akan kawin dengan nyamuk betina di alam bebas, namun tidak akan terjadi pembuahan setelah perkawinan itu sehingga telur yang dihasilkan tidak akan menetas. Dengan demikian, populasi nyamuk akan menyusut.

Teknik Serangga Mandul yang dikembangkan Batan sejak 2005 mempunyai tingkat keberhasilan sangat tinggi. Efektivitas penurunan populasi nyamuk terpantau sampai 96,35 persen.

Teknologi nyamuk mandul telah dimanfaatkan oleh beberapa daerah di Indonesia, di antaranya Solo, Salatiga, Banjarnegara, Semarang, Bangka Belitung, dan kompleks perumahan Batan. Hasil pengamatan dua tahun di daerah-daerah tersebut menunjukkan adanya penurunan kasus demam berdarah.

"Sekarang kami coba kerja sama dengan dinas kesehatan lain dalam rangka penanggulangan penyakit masyarakat seperti dengue supaya mereka juga memberikan dukungan dengan memakai teknologi ini," ujar Totti.

Teknologi untuk memandulkan pejantan nyamuk juga sudah disampaikan ke Kementerian Kesehatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement