Jumat 11 Oct 2019 16:45 WIB

NASA Siap Terbangkan Crew Dragon Awal 2020

Crew Dragon tanpa pilot berhasil mengangkasa Maret lalu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
NASA
Foto: Reuters
NASA

REPUBLIKA.CO.ID, HAWTHORNE -- Kapsul astronot Crew Dragon baru milik SpaceX akan siap untuk penerbangan berawak pertamanya ke orbit pada kuartal pertama tahun depan. Penerbangan bisa terwujud jika semuanya berjalan sesuai rencana dalam pengujian mendatang.

"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, itu akan menjadi kuartal pertama tahun depan," kata Kepala NASA Jim Bridenstine, ketika ditanya seberapa cepat kapsul akan siap untuk terbang astronot ke orbit. Dia menambahkan bahwa rencana yang baru bisa saja berubah lagi.

Baca Juga

Pernyataan Bridenstine itu memberi sinyal bahwa NASA percaya SpaceX akan mendorong proyek Dragon Crew kembali ke jalurnya, menyusul ledakan selama uji coba di bulan April dan tantangan teknis dengan masuknya kembali sistem parasutnya.

Administrator NASA berbicara kepada wartawan di akhir kunjungan ke markas SpaceX di Hawthorne, California, tepat di luar Los Angeles. CEO Elon Musk membawa wartawan dalam tur di pabrik yang luas.

"Kami tidak akan mengambil risiko yang tidak semestinya," kata Bridenstine, berdiri di samping Musk dan dua astronot yang dijadwalkan terbang dengan Crew Dragon, Doug Hurley dan Bob Benkoe.

Bridenstine juga memuji SpaceX untuk pendekatan gagal cepat, lalu perbaikan untuk pengembangan pesawat ruang angkasa, sebuah etos yang katanya berbeda dengan budaya kontraktor NASA lainnya.

Administrasi Penerbangan dan Antariksa Nasional membayar perusahaan peluncuran komersial SpaceX dan Boeing Co sebanyak 6,8 miliar dolar AS untuk membangun sistem roket dan kapsul yang memungkinkan NASA untuk melanjutkan perjalanan ruang angkasa manusia dengan perangkat keras buatan AS. SpaceX sejauh ini tidak pernah menerbangkan manusia ke orbit, hanya kargo. Tetapi perusahaan tersebut berhasil meluncurkan Crew Dragon tanpa pilot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada bulan Maret lalu.  

Musk mengatakan mengatasi masalah dengan masuk kembali parasut terbukti sangat menantang. "Ini adalah pekerjaan teknik yang cukup sulit untuk membuat parasut benar," kata Musk.

Dia menyatakan bahwa parasut Crew Dragon akan setidaknya dua kali lebih aman daripada yang digunakan selama misi bulan Apollo NASA. Dia berharap bahwa pengujian akan lengkap dan perangkat keras di Cape (Canaveral) pada akhir Desember.

Eksekutif untuk program pesaing Starliner Boeing, John Mulholland, mengatakan pada Rabu bahwa tes kunci sendiri dari sistem abortasi dijadwalkan pada 4 November. Sementara penerbangan uji orbitnya yang tidak dipatenkan ditetapkan pada 17 Desember. Dalam jangka waktu itu, Misi berawak Starliner pertama pasti akan memasuki 2020.

NASA saat ini membayar Rusia sekitar 80 juta dolar AS per kursi untuk terbang ke stasiun ruang angkasa, dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement