REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Para peneliti telah menunjukkan gelombang delta atau pola aktivitas listrik amplitudo tinggi di otak yang dipancarkan selama tidur bukanlah periode istirahat diam untuk korteks otak. Tetapi, memainkan peran penting dalam pembentukan memori jangka panjang.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science mencatat, ketika manusia tidur wilayah otak berbentuk kuda laut yang disebut hippocampus. Bentuk ini kemudian mengaktifkan kembali dirinya secara spontan ke keadaan yang mirip dengan aktivitasnya selama terjaga.
Menurut para peneliti dari Centre National de la recherche Scientifique (CNRS) di Prancis, selama tidur, hippocampus mengirimkan informasi ke korteks yang bereaksi secara bergantian. Seperti yang dilansir dari Indian Express, Selasa (22/10), studi in mencatat bahwa pertukaran ini sering diikuti oleh periode hening yang disebut gelombang delta, kemudian dengan aktivitas berirama yang disebut poros tidur.
Para peneliti mengungkapkan ini adalah saat sirkuit kortikal menata ulang untuk membentuk ingatan yang stabil. Namun, mereka menambahkan bahwa peran gelombang delta dalam pembentukan ingatan baru masih menjadi teka –teki.
“Mengapa periode hening mengganggu urutan pertukaran informasi antara hippocampus dan korteks, dan reorganisasi fungsional korteks,” kata para peneliti bertanya.
Ketika para peneliti melihat lebih dekat pada apa yang terjadi selama gelombang delta, mereka menemukan korteks tidak sepenuhnya diam. Namun, beberapa neuron tetap aktif dan membentuk set kecil yang mengkodekan informasi. Mereka menyarankan sejumlah kecil neuron yang tetap aktif ketika semua yang lain diam bisa melakukan perhitungan penting sambil dilindungi dari kemungkinan gangguan.
Menurut penelitian, reaktivitasi spontan dari hippocampus menentukan neuron di korteks yang tetap aktif selama gelombang delta dan mengungkapkan transmisi informasi antara kedua daerah otak. Sel neuron yang diaktifkan selama gelombang delta terbentuk dari sel-sel yang berpartisipasi dalam mempelajari tugas memori spasial pada siang hari.
Menyatukan pengamatan ini, para peneliti menyarankan proses ini terlibat dalam konsolidasi memori. Untuk membuktikan ini, para ilmuwan menyebabkan gelombang delta buatan pada tikus untuk mengisolasi neuron yang terkait dengan reaktivasi di hippocampus atau neuron acak.
Ketika neuron kanan diisolasi, penelitian mencatat tikus berhasil menstabilkan ingatan mereka dan berhasil dalam tes spasial pada hari berikutnya. Gelombang delta, kata para peneliti, adalah cara untuk secara khusus mengisolasi kumpulan neuron terpilih yang mengirimkan informasi penting antara hippocampus dan daerah otak kortikal, serta berkontribusi pada reorganisasi sirkuit otak untuk membentuk ingatan jangka panjang.