Sabtu 26 Oct 2019 02:17 WIB

Kumbang Spesies Baru Diberi Nama Greta Thunberg

Kumbang itu berukuran kurang dari satu milimeter dan tak punya mata serta sayap.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Andi Nur Aminah
umbang jenis baru, Greta Thunberg.
Foto: Inews
umbang jenis baru, Greta Thunberg.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah spesies baru kumbang, secara resmi diberi nama yang sama dengan aktivis lingkungan remaja, Greta Thunberg. Nama Greta Thunberg terkenal karena aktivis itu tengah menyuarakan pendapatnya mengenai pemanasan global di seluruh dunia.

Dilansir di Inews, Sabtu (26/10), kumbang itu berukuran kurang dari satu milimeter dan tak memiliki mata dan juga sayap. Kumbang itu merupakan salah satu family kumbang yang sama dengan insektisida terkecil di dunia itu.

Baca Juga

Kumbang itu pertama kali dikumpulkan dalam sampel tanah dan serasah daun dari Nairobi. Hal itu terjadi di Kenya pada 1965. Kumbang itu kemudian disumbangkan ke Museum Sejarah Alam di London pada 1978. Bertahun-tahun kemudian, kumbang itu ditemukan selama analisis koleksi museum. Jumlahnya sendiri mencapai  22 juta spesimen.

"Saya memilih nama ini karena saya sangat terkesan dengan karya juru kampanye muda ini dan ingin mengakui kontribusinya yang luar biasa dalam meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan," kata Michael Darby, di Museum Sejarah Alam,  yang mengidentifikasi kumbang sebagai spesies baru.

Greta  yang masih berusaha itu, menjadi terkenal di dunia dalam setahun terakhir setelah pemogokan iklim mingguan di sekolahnya di Stockholm. Protes itu menginspirasi protes serupa di seluruh dunia dan memuncak dalam pemogokan global bulan lalu.

Empat hari kemudian Greta melancarkan serangan terhadap para pemimpin dunia di PBB di New York. Dia menuduh mereka mengkhianati generasinya karena perubahan iklim. "Kami akan mengawasimu,” ungkap Greta mengancam.

Dalam orasinya, Greta berpendapat banyak orang telah mencuri mimpi dan masa kecil dengan kata-kata yang kosong. Kamu mengecewakan kami. Tetapi orang-orang muda mulai memahami pengkhianatanmu. “Jika kamu memilih untuk mengecewakan kami, kami tidak akan pernah memaafkanmu," katanya kepada mereka.

Empat hari kemudian, Greta melancarkan serangan terhadap para pemimpin dunia di PBB di New York.  Greta menuduh mereka mengkhianati generasinya karena perubahan iklim dan peringatan:

"Kamu telah mencuri mimpiku dan masa kecilku dengan kata-katamu yang kosong. Kamu mengecewakan kami. Tetapi orang-orang muda mulai memahami pengkhianatanmu. Jika kamu memilih untuk mengecewakan kami, kami tidak akan pernah memaafkanmu," katanya kepada mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement