Sabtu 26 Oct 2019 04:20 WIB

NASA akan Kirimkan Robot ke Bulan

Robot itu akan mencari cadangan air di bawah permukaan bulan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Andi Nur Aminah
NASA
Foto: Berbagai sumber
NASA

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- NASA akan mengirim robot berukuran kereta golf ke bulan pada 2022 mendatang. Robot itu akan mencari cadangan air di bawah permukaan bulan, sebagai upaya untuk mengevaluasi sumber daya vital sebelum rencana kembalinya manusia ke bulan pada 2024 mendatang.

Simpanan air itu diharapkan untuk kemungkinan digunakan bagi para astronot untuk minum. Selain itu, badan antariksa AS itu menyebut, juga membuat bahan bakar roket.

Baca Juga

Robot bernama VIPER akan berkendara bermil-mil di permukaan bulan yang berdebu untuk melihat lebih dekat apa yang telah disebut-sebut oleh administrator NASA, Jim Bridenstine selama berbulan-bulan, yaitu kantong-kantong bawah tanah. Kantong-kantong itu berisi ratusan juta ton es air yang dapat membantu mengubah bulan menjadi titik tolak ke Mars.

“VIPER akan menilai di mana es air berada. Kami akan dapat mengkarakterisasi es air, dan pada akhirnya mengebor. Mengapa ini penting? Karena es air mewakili sesuatu yang signifikan. Dukungan seumur hidup,” ujar Bridenstine pada Jumat (25/10), di Kongres Astronautika Internasional di Washington, dilansir di laman Reuters, Sabtu (26/10).

VIPER sendiri adalah kependekan dari Volatiles Investigating Polar Exploration Rover. Robot itu diperkirakan akan tiba di wilayah kutub selatan bulan pada  Desember 2022, membawa empat instrumen untuk sampel tanah bulan untuk jejak hidrogen dan oksigen, komponen dasar air yang dapat dipisahkan dan disintesis menjadi bahan bakar untuk armada lunar komersial yang direncanakan meluncurkan kendaraan.

Dalam pengembangan di Pusat Penelitian Ames NASA di California, robot VIPER akan mencatat sekitar 100 hari data yang akan digunakan untuk menginformasikan peta sumber daya air global pertama bulan. NASA sedang dalam proses memulai program Artemis-nya.

Program itu merupakan misi yang dipercepat untuk menempatkan orang kembali ke bulan untuk pertama kalinya sejak tahun 1970-an untuk melatih dan membuktikan teknologi yang nantinya akan dikirim dalam misi Mars. Para ilmuwan telah mengamati air bulan sebagai sumber daya utama untuk memungkinkan misi astronot jangka panjang di bulan, meskipun bentuk dan jumlah pastinya tidak diketahui.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement