REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hasil riset terbaru yang dirilis di Nature Communication mengungkap bahwa 300 juta jiwa di seluruh dunia akan terdampak banjir pada 2050 akibat kenaikan permukaan air laut. Angkanya meningkat tiga kali lipat lebih dibandingkan perkiraan sebelumnya, yakni hanya berdampak pada 80 juta jiwa.
Riset itu mengatakan bahwa 300 juta jiwa akan merasakan banjir setidaknya sekali dalam setahun pada 2050 dan seterusnya. Risiko itu bisa dihindari andaikan terjadi pengurangan emisi karbon secara signifikan dan tanggul pesisir diperkuat.
Revisi atas dampak kenaikan permukaan laut dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian topografi garis pantai yang lebih canggih. Pemutakhiran dilakukan mengingat sistem penilaian sebelumnya menggunakan data satelit NASA yang melebihkan ketinggian daratan lantaran ikut menghitung bangunan tinggi dan pepohonan.
Adapun riset terbaru menggunakan kecerdasan buatan untuk mengompensasikan kesalahan itu. Penulis utama riset ini, Scott Kulp, mengatakan bahwa dirinya bersama para peneliti lain sangat terkejut dengan peningkatan jumlah jiwa terdampak tersebut.