Selasa 05 Nov 2019 18:47 WIB

Arkeolog: Tidak Ada Pribumi Asli Indonesia

Genetika ras di Indonesia sudah bercampur meski berasal dari pohon evolusi sama.

Red: Nora Azizah
Sejumlah pengunjung saat melihat pameran bertajuk Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (7/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pengunjung saat melihat pameran bertajuk Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut arkeolog Dr Harry Widianto tidak ada yang bisa disebut sebagai pribumi asli di Nusantara. Hal ini berdasarkan genetika sendiri ras di Indonesia sudah bercampur, meski berasal dari pohon evolusi yang sama dan berasal dari Afrika.

"Kita itu rumit karena datang dari mana-mana. Dari Afrika datang, Melanesia masuk, dari Australia Tenggara ada, dari Taiwan dan China juga ada. Yang bermigrasi ke Nusantara itu sangat banyak," ujar Harry dalam diskusi Jejak Manusia Nusantara dan Peninggalannya yang diadakan oleh Historia.id di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (5/11).

Baca Juga

Harry menjelaskan bahwa nenek moyang Indonesia berdasarkan genetis sendiri berasal dari beberapa gelombang migrasi. Hal ini dimulai ketika manusia modern atau Homo sapiens keluar dari benua Afrika sekitar 150.000 tahun lalu.

Homo sapiens itu bermigrasi ke wilayah yang kini disebut sebagai Indonesia melewati jalur selatan Asia menuju Paparan Sunda sekitar 70.000-45.000 tahun lalu. Keturunan tersebut menetap di timur nusantara sekitar daerah Papua dan Halmahera, mereka kini disebut sebagai ras Melanesia.