Rabu 18 Dec 2019 18:40 WIB

Indonesia Kini Miliki Pusat Produksi Sel Punca

Produksi sel punca diharapkan jadi solusi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Indonesia Kini Miliki Pusat Produksi Sel Punca. Ilustrasi dokter
Foto: reuters
Indonesia Kini Miliki Pusat Produksi Sel Punca. Ilustrasi dokter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro meresmikan Pusat Produksi Sel Punca dan Produk Metabolit Nasional. Produksi sel punca ini merupakan kolaborasi antara FKUI, RSCM, dan PT Kimia Farma.

Selama ini, masyarakat yang memerlukan terapi sel punca masih memilih melakukan terapi di luar negeri dengan biaya yang sangat mahal. Produksi dalam negeri sel punca ini diharapkan bisa menjadi solusi atas kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap aplikasi dan pengobatan dengan sel pucna dan produk metabolitnya.

Baca Juga

"Saya lega melihat hasil riset terkait sel punca ini karena berdampak bagi masyarakat luas. Jadi, pasien akan memiliki harapan jika memiliki penyakit atau cedera berat," kata Bambang, dalam keterangannya, Rabu (18/12).

Sel punca adalah sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel yang spesifik di jaringan tubuh. Sel ini mampu berubah menjadi berbagai jenis sel matang yang khas, mampu bergenerasi sendiri, dan pada dasarnya merupakan blok pembangun pada tubuh manusia.

Sel punca juga dapat bertindak layaknya sistem perbaikan internal. Ketika sel punca membelah, masing-masing sel baru memiliki potensi tetap sebagai sel yang sama atau menjadi sel jenis lain dengan fungsi yang spesifik, seperti tulang, sel otot, sel saraf, sel darah merah, atau sel otak.

Perkembangan dan kemajuan keilmuan terkait sel punca merupakan terobosan dan inovasi bagi Indonesia. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang sudah melakukan pelayanan terapi sel punca bagi pasien umum di rumah sakit-rumah sakit. Di beberapa negara lainnya, pelayanan sel punca masih berada di tahap riset dan belum secara resmi diberikan untuk pasien umum.

"Semoga dengan berkembangnya penelitian dan aplikasi sel punca di Indonesia, saya harap masyarakat Indonesia dapat menikmati manfaat sel punca. Sudah saatnya kita memberi keyakinan pada masyarakat, bahwa Indonesia mampu memberikan perawatan sel punca seperti di luar negeri dengan kualitas yang sama dan harga yang bersaing," kata Bambang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement