Senin 23 Dec 2019 12:05 WIB

Arkeolog Temukan Situs Permukiman 8.000 Tahun di China

Pemukiman berasal dari zaman Neolitik.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Dwi Murdaningsih
Tembikar yang ditemukan di situs Neolitik China.
Foto: cgtn
Tembikar yang ditemukan di situs Neolitik China.

REPUBLIKA.CO.ID, JINSHI --  Para arkeolog China baru-baru ini menggali sebuah pemukiman Neolitik. Pemukiman yang terletak di Kota Jinshi di provinsi Hunan, China Tengah itu diyakini telah dihuni 8.000 tahun yang lalu.

Situs itu cukup luas dan memiliki luasan sekitar 3.000 meter persegi. Situs itu menghasilkan satu ton sisa, termasuk potongan tembikar dan alat-alat batu.

Baca Juga

Dilansir di laman CGTN, Senin (23/12), ini adalah situs ketiga yang digali dari budaya Pengtoushan. Budaya Pengtoushan merupakan sebuah budaya Neolitik yang berpusat terutama di sekitar wilayah tengah Sungai Yangtze di Hunan.

Temuan terbaru ini juga memberikan bukti bagi para arkeolog untuk memikirkan kembali sejarah awal wilayah tersebut. Seorang anggota Institut Arkeologi Hunan, yang terlibat dalam penggalian, Shen Jiang, mengatakan peninggalan yang ditemukan menyerupai yang ada di situs periode Pengtoushan yang telah ditemukan di Hunan Utara.

"Kami pada dasarnya dapat memastikan bahwa pemukiman ini adalah yang pertama dan satu-satunya yang berusia 8.000 tahun yang lalu," kata dia.

Dia mengatakan, setelah mempelajari benda-benda yang digali, para arkeolog memiliki alasan untuk percaya, penduduk kuno hidup dengan memancing dan berburu. Hal itu mirip dengan yang ada di Zaman Batu Baru.

"Benda berbentuk bola itu kemungkinan digunakan untuk berburu, dan kapak batu mungkin digunakan untuk menebang pohon, sedangkan iklan mungkin digunakan untuk memotong dan membentuk kayu," kata Shen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement