Jumat 27 Dec 2019 10:53 WIB

Arkeolog Temukan Istana Megah Suku Maya

Istana megah Suku Maya didapati di kota kuno Kuluba, Meksiko Timur.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Para arkeolog telah menemukan istana besar yang kemungkinan digunakan oleh elit suku Maya lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Para arkeolog telah menemukan istana besar yang kemungkinan digunakan oleh elit suku Maya lebih dari 1.000 tahun yang lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Para arkeolog telah menemukan istana besar yang kemungkinan digunakan oleh elit suku Maya lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Istana megah itu didapati di kota kuno Kuluba, dekat tempat wisata modern Cancun di Meksiko timur.

Seperti diwartakan Reuters, Jumat (27/12) istana elit bangsa Maya itu setinggi enam meter, panjang 55 meter dan lebar 15 meter. Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) Meksiko menjelaskan bahwa dimensi itu menunjukkan kalau istana tersebut dihuni selama dua periode panjang antara 600-1050 Masehi.

Baca Juga

"Peradaban Maya mencapai puncaknya antara 250 dan 900 M, ketika ia menguasai petak besar dari apa yang sekarang selatan Meksiko, Guatemala, Belize dan Honduras," kata Arkeolog INAH Alfredo Barrera.

Dia mengatakan, istana yang ditemukan di timur zona arkeologi Kuluba, situs pra-Hispanik kunci di negara bagian Yucatan Meksiko. Dia menjelaskan, Kuluba memiliki ikatan penting dengan kota Maya di Ek 'Balam. Yang lebih penting, Chichen Itza (Meksiko-red), jatuh di bawah pengaruhnya dan menjadi bagian dari jaringan perdagangan dan wilayahnya.

"Pekerjaan ini adalah permulaan, kami baru saja mulai mengungkap salah satu struktur paling banyak di situs," kata Barrera.

Bersama dengan istana, para ahli Meksiko sedang mengeksplorasi empat bangunan lain di daerah yang dikenal sebagai "Grup C" di alun-alun pusat Kuluba. Penjelajahan termasuk sebuah altar, sisa-sisa dua bangunan tempat tinggal dan sebuah struktur bundar yang diyakini sebagai oven.

INAH mengatakan, para ahli konservasi kini sedang menjajaki penghijauan bagian-bagian Kuluba untuk melindungi situs bersejarah dari kerusakan akibat angin dan matahari. Situs itu l harus dibuka untuk umum dalam jangka menengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement