REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru dari Institut Potsdam dalam Penelitian Dampak Iklim, menunjukkan hampir setengah dari proses produksi pangan dunia telah merusak lingkungan. Menurut perhitungan teknik pertanian yang digunakan saat ini, hanya mampu memenuhi pangan sekitar 3,4 milliar orang secara global.
Sementara, jumlah populasi dunia saat ini mencapai 7,7 milliar orang. Perhitungan angka populasi itu menggunakan target 2,355 kkal per orang per hari.
“Manusia telah menggunakan terlalu banyak tanah untuk tanaman dan ternak, pemupukan terlalu banyak, dan mengairi terlalu luas,” kata kepala peneliti studi baru ini, Dieter Gerten.
Dunia sedang dihadapkan dengan populasi yang masih terus berkembang. Alhasil, manusia perlu memikirkan kembali cara memproduksi makanan, dengan teknik pertanian yang tidak merusak bumi.