Senin 02 Mar 2020 13:00 WIB

Astronom Temukan Planet Mirip Bumi

Astronom menemukan 17 planet, satu diantaranya mirip Bumi.

Rep: Mabruroh/ Red: Dwi Murdaningsih
Planet mirip Bumi (ilustrasi).
Foto: NASA Ames/JPL-Caltech
Planet mirip Bumi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Universitas British Columbia, Michelle Kunimoto menemukan 17 planet baru. Satu dari 17 planet tersebut dianggap mirip dengan bumi dan berpotensi laik huni.

Temuannya itu telah ia tuliskan dalam sebuah makalah yang diterbitkan The Astronomical Journal. Dalam makalahnya ia menggambarkan 17 planet temuannya secara kasar.

Baca Juga

"Kita tidak tahu banyak tentang planet-planet itu, tapi satu di antaranya memiliki ukuran bumi dan berbatu seperti planet kita," tulisnya, Senin (2/3).

Menurut Kunitomo, 17 planet temuannya memiliki ukuran yang cukup besar dan sebagian besar planet-planet di luar angkasa merupakan planet gas. Dengan demikian sangat sulit untuk menemukan planet berbatu yang begitu mirip dengan bumi.

Planet yang baru saja ditemukan mirip bumi, secara resmi telah diberi nama KIC-7340288 b yang memiliki ukuran 50 persen lebih besar dari Bumi. Planet tersebut berada di zona Goldilocks dari bintangnya sehingga permukaan planet tersebut cukup hangat dan memungkinkan keberadaan air untuk tetap mencair.

"Planet ini berjarak sekitar seribu tahun cahaya, jadi kita tidak akan sampai di sana dalam waktu dekat," kata Kunimoto dalam sebuah pernyataan.

"Tapi ini penemuan yang sangat menarik, dari data-data yang ditemukan telesko klepter selama ini hanya ada 15 planet kecil yang dikonfirmasi berada di Habitable Zone," ujarnya lagi.

Penemuan itu dilakukan dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Kepler NASA. Teknik yang populer di kalangan astronot adalah dengan mengamati perubahan kecerahan cahaya bintang, ketika kecerahan bintang memudar, itu menunjukkan ada sesuatu yang lewat di depan bintang tersebut.

Penurunan kecerahan ini disebut transit dan dapat memberi tahu astronom jumlah yang mengejutkan tentang objek yang mengorbit bintang tersebut. Juga rincian berapa lama waktu yang dibutuhkan planet untuk menyelesaikan orbit dan berapa banyak cahaya yang diblokir saat lewat di depan bintang.

Para astronom dapat membuat beberapa asumsi berdasarkan data itu, dan melukiskan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang ada di alam semesta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement