REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Jepang kian memantapkan diri dalam penelitian luar angkasa. Kemarin, negeri sakura itu meluncurkan pesawat luar angkasa baru untuk mempelajari planet Venus beserta iklimnya.
Sebuah roket membawa pengorbit Venus yang disebut "Akatsuki" yang berarti fajar dalam bahasa Jepang, meluncur dari pusat luar angkasa Jepang di Kagoshima, Jepang selatan, demikian keterangan Badan Eksplorasi Luar Angkasa (JAEA). Proyek Akatsuki ini setidaknya akan memakan waktu selama dua tahun.
Akatsuki diharapkan mencapai orbit Venus pada Desember 2010 kemudian pengorbit akan melingkari planet ini selama dua tahun untuk menguji iklim, termasuk awan, suhu dan tenaga angin di planet Venus.
Biaya pengembangan Akatsuki adalah sekitar 25 miliar yen atau 280 juta dolar. Misi Venus menyusul setelah sebelumnya Jepang meluncurkan misi ke bulan selama 19 bulan pada tahun lalu.
Proyek lunar adalah untuk menciptakan sebuah peta rinci tentang permukaan bulan dan menguji distribusi mineral pada satelit bumi tersebut.Jepang meluncurkan satelit pertama pada 1970 dan telah mencapai beberapa pencapaian ilmiah di luar angkasa termasuk misi bertemu asteroid.