Rabu 05 Jan 2011 21:54 WIB

Tenang, Halo Matahari Bukan Pertanda Bencana

Fenomena Halo Matahari terlihat dari Gempol, Magelang, Selasa (4/1)
Foto: Antara
Fenomena Halo Matahari terlihat dari Gempol, Magelang, Selasa (4/1)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Halo matahari adalah fenomena yang biasa terjadi, dan bukan pertanda akan terjadi bencana alam, kata peneliti Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Sudibyakto.

"Fenomena pelangi mengelilingi matahari itu tidak ada kaitannya dengan peristiwa bencana alam seperti gempa bumi," katanya di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, Halo yang terlihat melingkari matahari tersebut merupakan hasil pembelokan cahaya matahari oleh partikel uap air di atmosfer. Halo terbentuk karena dispersi butir-butir es atau air pada awan sirrus oleh sinar ultraviolet.

"Pada saat musim hujan, partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer. Partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya matahari," katanya.

Ia mengatakan berhubung terjadi pada siang, saat posisi matahari sedang berada tegak lurus terhadap bumi, maka cahaya yang dibelokkan juga lebih kecil.

"Itu sebabnya yang tampak di mata masyarakat yang kebetulan menyaksikannya adalah lingkaran gelap di sekeliling matahari," katanya.

Menurut dia, Halo matahari sebenarnya sama dengan proses terbentuknya pelangi pada pagi atau sore setelah hujan. Lengkungan pelangi sering terlihat di bagian bawah cakrawala karena partikel uap air yang membelokkan cahaya matahari berkumpul di bagian bawah atmosfer.

"Di sisi lain, pada pagi atau sore matahari pun masih berada pada sudut yang rendah. Pada posisi yang miring itu kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga warna-warna yang muncul juga lebih lengkap," katanya.

Ia mengatakan pada siang saat matahari pada posisi tegak lurus terhadap bumi, kemampuan pembelokan cahaya menjadi rendah sehingga warna yang terlihat sangat terbatas.

"Warnanya terlihat gelap, karena pandangan ke arah matahari juga terhalang debu, sedangkan pada pagi saat udara masih bersih, yang tampak adalah warna kemerahan," katanya.

Fenomena Halo matahari terlihat begitu jelas di langit Yogyakarta, Selasa sekitar pukul 10.15 WIB hingga 11.15 WIB. Fenomena itu langsung menarik perhatian warga

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement