REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Jangan pernah remehkan senior anda yang telah berusia lanjut. Apa pasal? Hasil riset terbaru mengungkap pekerja senior ternyata lebih produktif ketimbang rekannya yang masih belia. Menurut peneliti, salah satu alasan mengapa pekerja senior lebih produktif adalah pengalaman, kemampuan untuk bekerja dalam tim dan cepat memperbaiki kinerja yang salah.
"Mereka mungkin saja membuat kesalahan lebih banyak ketimbang rekan mereka yang masih mudah. Itu wajar karena kemampuan fisik tentu menurun. Namun, mereka tidak pernah membuat kesalahan fatal ketimbang rekan belianya. Pengalaman inilah yang membuat mereka terhindar dari kesalahan fatal," papar peneliti seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Senin (18/4).
Tim peneliti yang melibatkan pekerja di pabrik Mercedez-Benz, Jerman juga mencatat bahwa pekerja muda yang memiliki pendidikan lebih baik nyatanya tidak sebanding dengan produktifitas kerja mereka. Sebaliknya, pekerja yang memiliki pendidikan standar justru lebih produktif. Peneliti menyimpulkan bahwa penyebab ketimpangan itu berasal dari rasa bosan yang menghinggapi pekerja berpendidikan tinggi.
Temuan Tim peneliti yang berasal dari Universitas Mannheim sekaligus membantah kesimpulan yang menyatakan bahwa perlu usaha ekstra keras bagi pekerja senior untuk meningkatkan produktifitasnya. "Di banyak negara, produktivitas rendah dikalangan pekerja senior acapkali menjadi alasan menjalankan kebijakan pensiun dini," papar tim peneliti.
Jika kesimpulan tim riset benar, penuaan populasi di negara maju seharusnya tidak memiliki efek negatif terhadap produktivitas secara keseluruhan. Para peneliti berpendapat pada sektor-sektor dimana kekuatan fisik kurang penting, diluar bidang manufaktur, seperti pada sektor jasa, ada kemungkinan bahwa pekerja yang lebih tua bahkan lebih produktif.
Para peneliti juga menemukan proporsi kehadiran perempuan dalam angkatan kerja adalah buruk bagi produktivitas, baik untuk kelompok pekerja muda dan tua. Perempuan memang cenderung membuat kesalahan lebih sedikit, namun menurut kesimpulan peneliti, kehadiran perempun membuat fokus pekerja pria muda teralihkan, sehingga cenderung membuat kesalahan lebih.