Jumat 10 Feb 2012 15:23 WIB

Ilmuwan Muslim : Tak Ada Evolusi dalam Islam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hafidz Muftisany
Taner Edis
Foto: kusoma
Taner Edis

REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT - Penciptaan makhluk hidup yang berasal dari kasta terendah atau yang dikenal dengan Teori Evolusi tidak diajarkan dalam pemahaman Islam. Seorang professor Muslim dibidang Fisika, Taner Edis dari Truman State University Missouri menyampaikan pandangan umum umat Islam ini, ditengah mahasiswa Trinity University, Connecticut.

Edis menyampaikan perdebatan tentang teori Darwin di dunia muslim adalah suatu yang merendahkan derajat manusia. Menurutnya Evolusi bukanlah pelajaran di dunia muslim. Hal ini disampaikannya ketika memberi kuliah umum tentang 'Debat Muslim: Penciptaan vs Evolusi', Kamis (9/2).

"Kami menganggap segalanya berpusat pada Tuhan (Allah), segala penciptaan dunia berasal dari Nya. Dan ketika para ilmuwan berusaha menemukan asal muasal segala sesuatu, kami sudah meyakini jawabannya," katanya.

 

Muslim meyakini penciptaan, dan ini menjadi doktrin utama Islam sebagai agama monoteisme dari ajaran Ibrahim. Ini mereferensi pada Al-Qur'an, yaitu Adam dan Hawa, dan hadirnya ketergantungan manusia pada Tuhan.

Teori Darwin sering menjadi kontroversi di kalangan muslim, terutama pada asal usul manusia yang berasal dari kera. Faktanya, hingga saat ini para ilmuwan hanya bisa menduga-duga dengan istilah mata rantai yang hilang 'missing link' hasil perubahan dari kera ke manusia. Sementara itu, sebagian terori seperti seleksi alam sebagian masih memungkinkan terjadi.

Lebih dari 150 orang menghadiri ceramahnya di Auditorium Chapman. Berjudul "Penciptaan vs Evolusi: Debat Muslim," itu bagian dari Pekan Darwin di kampus di Trinity University.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement