Kamis 16 Feb 2012 01:00 WIB

Telomer, Solusi Umur Panjang

Rep: Roshma Widiyani/ Red: Dewi Mardiani
Dua perempuan lanjut usia di panti jompo Tokyo, Jepang. Ilustrasi
Foto: AP
Dua perempuan lanjut usia di panti jompo Tokyo, Jepang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Manusia niscaya bertambah tua. Namun, menjadi tua ternyata bisa diperlambat. Hal ini dikatakan Rektor Universitas Yarsi, Jurnalis Udin. "Fenomena ini ada pada telomer. Bagian ini ada di ujung kromosom kita. Setiap kali sel membelah, telomer makin pendek. Jika waktu memendeknya bisa kita rem, bukan tidak mungkin umur manusia bisa tambah panjang," ujarnya, Rabu (15/2).

Telomer adalah bagian penting dalam kromosom. Bagian ini mengunci rangkaian DNA yang tersimpan di kromosom. Bagian ini juga mencegah kromosom saling menempel atau berkelit. Sehingga telomer berperan langsung menjaga rangkaian DNA dari kerusakan.

Dalam sel darah, telomer memiliki panjang delapan ribu pasangan basa saat manusia lahir. Memendek jadi tiga ribu saat beranjak dewasa. Pada saat usia lanjut panjang telomer hanya 1.500. Setiap kali membelah, seseorang kehilangan tiga puluh sampai dua ratus pasangan basa dari telomernya.

Sel umumnya bisa memperbanyak diri 50 sampai 70 kali. Semakin pendek telomer, maka sel akan menua. Sel juga bisa mati, atau terkena kanker.

Sampai saat ini belum diketahui bagaimana memperlambat pemendekan telomer. "Yarsi sedang konsen ke arah sana. Kita serius menyiapkan sumber daya yang diperlukan," ujar Jurnalis. Ketika ditanya kapan telomer bisa mulai digunakan di Indonesia, ia menjawab," Kita lihat lima tahun lagi."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement